Batam

Rudi Temui Pengunjuk Rasa di Bawah Guyuran Hujan

| Rabu 24 May 2017 13:14 WIB | 2841




MATAKEPRI.COM, Batam -Di bawah guyuran hujan Wali Kota Batam M Rudi menemui ratusan orang yang berunjuk rasa di depan kantornya, Rabu, 24 Mei 2017. Warga berunjuk rasa menolak kenaikan tarif listrik Batam.

Di atas truk orasi, Rudi mengklaim telah menyampaikan aspirasi warga kepada Gubernur Kepri Nurdin Basirun. Rudi bahkan meminta agar kenaikan tersebut ditinjau ulang karena membebani masyarakat.

"Saya sudah sampaikan ke gubernur, karena kewenangan terkait kenaikan tarif listrik saat ini ada di gubernur, bukan di wali kota. Sudah ada pertemuan semalam (kemarin) dan kami minta agar tarif tersebut kalau bisa turun dari angka semula (45 persen)," ujarnya disambut riuh dan tepuk tangan pengunjuk rasa.

Dalam pertemuan itu, kata Rudi, sudah ada titik temu antara pemangku kepentingan untuk meninjau dan menurunkan kenaikan tarif listrik. "Harapan kita kenaikannya hanya 15 persen," kata Rudi.

Hujan deras yang mengguyur Batam tak menyurutkan semangat para pengunjuk rasa. Wali kota Batam, perwakilan PLN Batam, dan pejabat terkait juga tetap berada di atas mobil meski seluruh pakaian yang dikenakan sudah tampak basah.

Ihwal pertemuan itu juga diamini oleh Kurnia Rumdhoni, GM Services Bussiness Unit PLN Batam. "Aspirasi yang disampaikan warga telah ditindaklanjuti," ujarnya.

Haris, warga Batuaji, Kecamatan Sagulung, Batam, berharap Gubernur Kepri dapat meninjau ulang kenaikan tarif PLN Batam. "Kondisi ekonomi saat ini lagi susah. Untuk cari kerjaan saja susah, apalagi ditambah naikknya tarif listrik," katanya.

Haris yang biasanya bayar listrik Rp360 ribu per bulan, tiba-tiba naik menjadi Rp530 ribu pada April dan naik lagi Rp700 ribu pada Mei. "Bulan ini yang sangat terasa, sampai Rp700 ribu. Padahal di rumah saya hanya 1.300 VA," ujarnya.

Dalam aksi unjuk rasa tersebut, warga meminta agar ada pernyataan bersama yang ditandatangani bahwa pemerintah daerah siap mengawal aspirasi warga dan menurunkan trif listrik Batam, dari kenaikannya 45 persen, menjadi 15 persen.

Setelah memberikan penjelasannya di hadapan pengunjuk rasa, Wali Kota Batam dan perwakilan PLN Batam meninggalkan lokasi unjuk rasa. Massa juga mulai membubarkan diri. (***)


Share on Social Media