Batam

6 Politeknik Terkemuka Kembangkan Ekonomi Digital Di Batam

Juliadi | Senin 05 Mar 2018 11:28 WIB | 2727

Perguruan Tinggi/Sekolah



MATAKEPRI.COM, Batam - Setelah kegiatan serah terima karyawan PT Batam Aero Teknik ke Polibatam, pukul mengadakan acara Collaboration Digital Economy Skill Program.

Dalam acara ini juga hadir dalam acara ini antara lain tamu dari Kemenristek DIKTI, Temasek Foundation International, Singapore Polytechnic, Kemenristekdikti, 65 partisipan program, pimpinan 6 politeknik peserta program, para pelaku dan pegiat bisnis digital, Badan Pengusahaan Batam, Pemerintah Kota Batam, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau. 

Presiden Joko Widodo pernah menyampaikan, dalam Singapore Indonesia Bussiness Forum pada tanggal 7 September 2017 lalu l, bahwa Batam “must become a Digital Bridge, connecting Singapore to other digital communities in cities around Indonesia”.

Dengan demikian peran Batam di dalam pengembangan digital economy menjadi sangat strategis bagi Indonesia. Setidaknya ada tiga alasan mengapa Batam diberi tugas tersebut: 

1. Adanya infrastruktur IT yang baik 

2. Adanya kawasan industri digital yang sedang tumbuh

3. lokasinya yang strategis sehingga memudahkan arus perpindahan orang dan barang.

Sebagai tindak lanjut program tersebut, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (RistekDIKTI), bekerja sama dengan Singapore Polytechnic dan Temasek Foundation International menyelenggarakan program pelatihan training for the trainer (ToT) bagi 65 dosen politeknik berasal dari 6 politeknik. Bagi RistekDIKTI. 

"Program ini merupakan satu dari tiga bidang digital ekonomi yang dikembangkan oleh Politeknik Negeri Batam: creative industry, logistics, dan Industry 4.0. Bidang terkait pengembangan perangkat lunak merupakan bagian dari creative industry. Dalam paparannya, dia berargumen bahwa ketiganya terkait erat dan saling mendukung satu dengan lainnya. Sebagai contoh, tanpa logistics yang efisien, implementasi creative industry seperti e-commerce tidak akan bisa kompetitif. Sebaliknya, tanpa produk creative industry, sistem logistik akan sangat tidak efisien, "ungkap Priyono Eko Sanyoto, Senin (5/3/2018) di Auditorium Politeknik Negeri Batam. 

Program tersebut merupakan bagian dari Polytechnic Education Development Project (PEDP) yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas pendidikan politeknik di Indonesia. Ke enam politeknik yang mengirimpan peserta dalam program ini adalah: 

1. Politeknik Negeri Batam

2. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

3. Politeknik Negeri Malang

4. Politeknik Manufaktur Bandung

5. Politeknik Negeri Bandung

6. Politeknik Negeri Bengkalis. 

Program ini dilaksanakan dalam 3 (tiga) tahap. Dua tahap pertama dilaksanakan di Batam dan tahap terakhir di Singapura. Masing-masing tahap berdurasi antara 3 sampai dengan 1 minggu intensif. 65 peserta akan diseleksi menjadi 30 Master Trainer.

Tugas utama dari 30 Master Trainer ini nantinya adalah mengembangkan dan mendiseminasikan keahliannya melalui program training serupa setidaknya kepada 90 partisipan training baru di tahun selanjutnya.

Dengan demikian, diharapkan akan ada lebih dari 2.700 tenaga terampil bidang IT pada tahun 2019 yang mengisi kebutuhan di industri maupun bergerak sebagai teknopreneur. 

Sharing pengalaman dan keahlian difasilitasi oleh staf pengajar Singapore Polytechnicrogram ini difokuskan pada penguatan kemampuan teknis staf pengajar keenam politeknik tersebut pada bidang pemrograman, framework pengembangan aplikasi baik front-end dan server-end, sampai dengan aspek , serta para pemangku kepentingan lainnya. 

Sementara itu, Ms. Joanne Ng dari Temasek Foundation International menyampaikan bahwa pelatihan semacam ini sejalan dengan dengan misi yayasan tersebut yang ingin berkontribusi untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas hidup di kawasan Asia Tenggara.

Mr. Tan Junming dari Singapore Polytechnic mengungkapkan senang dapat berkolaborasi dengan politeknik lain di Indonesia. 

"Acara ini juga sangat didukung oleh Nongsa Digital Park, yaitu kawasan digital di Batam yang diharapkan sebagai salah satu penggerak utama digital economy di Batam, "ujar Nara Dewa, HRD dari Nongsa Digital Park.

Dia juga menyampaikan bahwa pihaknya sangat mendukung program ini. Saat ini Nongsa Digital Park sudah siap beroperasi dengan industri-industri di bidang financial technology. (Juliadi) 



Share on Social Media