International, News

Aneh, Bocah Ditemukan Tewas Di Laut China Timur Setelah Seminggu Hilang Secara Misterius

| Senin 15 Jul 2019 19:54 WIB | 734



Zhang Zixin (istimewa)


MATAKEPRI.COM, Beijing - Seorang bocah perempuan berusia 9 tahun di China yang menghilang secara misterius selama sepekan terakhir, ditemukan telah tewas di Laut China Timur. Kasus bocah ini sempat menggemparkan publik China. 

Seperti dilansir CNN, Senin (15/7/2019), dalam pernyataan yang dirilis Minggu (14/7) waktu setempat, Kepolisian Provinsi Zhejiang mengonfirmasi bahwa bocah bernama Zhang Zixin yang menghilang misterius itu, tewas tenggelam di perairan distrik Xiangshan. 

Kepolisian menyatakan tidak ada bekas kekerasan pada jenazah bocah perempuan itu, namun polisi menetapkan kematiannya sebagai kecelakaan.

Perhatian jutaan warga China terarah pada kasus ini dalam sepekan terakhir. Publik terus memantau perkembangan kasus ini, terutama saat otoritas setempat menghabiskan waktu berhari-hari untuk mencari bocah yang duduk di bangku kelas dua Sekolah Dasar (SD) ini. 

Petugas penyelamat terus menyisir sungai dan gua-gua yang ada di sepanjang pantai setempat untuk mencari keberadaannya. Kartu layanan pemerintah milik bocah ini ditemukan di sebuah paviliun dekat pantai setempat, pada Rabu (10/7) malam pekan lalu.

Zixin sendiri terakhir kali terlihat di depan umum sekitar sepekan lalu. Saat itu seorang saksi mengaku melihat Zixin sedang bepergian dengan pasangan paruh baya di ruas jalanan tak jauh dari lokasi pencarian pada 7 Juli lalu saat malam hari. 

Pasangan yang bersama Zixin itu, sebut polisi, diketahui pernah menyewa kamar di rumah keluarga Zixin di distrik Chun'an, yang berjarak 150 kilometer dari lokasi hilangnya Zixin. Ketika pasangan itu terekam CCTV sekitar dua jam kemudian, Zixin tidak terlihat bersama mereka. Kepolisian setempat menyatakan bahwa pasangan itu, seorang pria bermarga Liang (43) dan seorang wanita bermarga Xia (45), tewas menenggelamkan diri mereka sendiri di danau setempat.

Dalam pernyataan terbaru, polisi menyebut pasangan paruh baya itu telah melakukan penipuan untuk meraup uang dari keluarga dan teman-teman mereka selamat bertahun-tahun. Polisi menyebut keduanya kehabisan uang setelah melakukan perjalanan besar-besaran di berbagai wilayah China.

Ditambahkan polisi dalam pernyataannya bahwa pasangan itu mulai membuang barang-barang pribadi mereka dalam beberapa bulan terakhir. Analisis terhadap postingan media sosial pasangan itu juga mengindikasikan keinginan untuk bunuh diri bersama dengan Zixin sebagai 'putri baptis' mereka.

Informasi lebih lanjut soal pasangan itu diungkap oleh ayah bocah itu, Zhang Jun, dalam wawancara dengan surat kabar lokal, Dushi Kuaibao. Sang ayah menyebut bahwa pasangan itu menipu ayah dan ibunya, atau kakek-nenek Zixin, yang merupakan pengasuh utama bocah itu. Zixin diasuh kakek dan neneknya karena sang ayah harus bekerja di luar kota yang jauh jaraknya.

Dituturkan Zhang Jun bahwa putrinya dibawa pergi secara paksa oleh pasangan itu pada awal Juli lalu. Pasangan itu awalnya menuturkan ingin membawa Zixin ke Shanghai untuk dijadikan gadis pembawa bunga dalam sebuah pernikahan di sana. Meskipun tidak mendapat izin, pasangan itu tetap membawa pergi Zixin.

Mengetahui putrinya dibawa pergi orang, Zhang Jun berhasil berkomunikasi via WeChat, aplikasi chat paling populer di China, dengan Liang. Kepada Zhang Jun, Liang berjanji membawa pulang Zixin pada 6 Juli. Zhang Jun percaya pada janji Liang karena dia rutin mengirim kabar perkembangan soal putrinya. 

Dalam rekaman video yang dikirimkan Liang kepada Zhang Jun, Zixin tampak rileks dan penuh senyum. Namun Zhang Jun khawatir setelah menyadari lokasi putrinya ternyata jauh dari Shanghai. Dengan kecurigaan memuncak, Zhang Jun mudik ke rumahnya pada 6 Juli. Dia terakhir kali bicara via telepon dengan Zixin pada 7 Juli, siang hari. Saat itu, menurut Zhang Jun, putrinya terdengar tenang.

Namun malam harinya, situasi semakin aneh. Liang menolak tawaran Zhang Jun yang ingin mendatangi lokasi mereka untuk menjemput Zixin. Namun dia sepakat saat Zhang Jun menawarkan untuk membayari ongkos taksi saat Liang membawa pulang Zixin. Sesaat setelah itu, Liang mematikan telepon genggamnya.

Keluarga Zhang melapor ke polisi dan menyebar informasi soal Zixin dan Liang secara online. Setelah polisi mengonfirmasi kematian Liang dan seorang wanita yang mendampinginya, nasib Zixin menjadi perhatian khusus publik China secara nasional. Hingga akhirnya bocah perempuan itu ditemukan telah tak bernyawa.

CNN tidak bisa menghubungi Zhang Jun untuk dimintai komentar. Namun saudara iparnya menuturkan kepada Beijing News bahwa pihak keluarga ingin menenangkan diri dan tidak akan meladeni permintaan wawancara dari media. "Meskipun ini bukan keajaiban yang kami harapkan, ini lebih baik daripada dia (Zixin) tidak ditemukan," ucap saudara ipar Zhang Jun.

(nvc/ita)



Share on Social Media

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait