International, Nasional , News, Pendidikan

Kurikulum Sekolah Tidak Sesuai Kebutuhan Industri, Ridwan Akan Buat Sekolah Percontohan

| Selasa 23 Jul 2019 10:44 WIB | 2453

Gubernur Kepri/Wakil Gubernur
Kawasan Industri


Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melakukan pertemuan dengan perwakilan King College London. (Foto: detik.com)


MATAKEPRI.COM, London - Gubernur Jabar Ridwan Kamil  menegaskan evaluasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Jawa Barat mutlak dilakukan. Pemprov akan menggandeng Pearson, perusahaan pendidikan multinasional di Inggris yang fokus terhadap pendidikan kejuruan.


"Jadi Inggris ini punya sistem pendidikan vokasi yang bisa dikopi di beberapa negara. Mereka menggunakan sistem yang disebut TVET (technical vocational education and training)," ujar RK usai menggelar pertemuan dengan sejumlah konsultan pendidikan yang tergabung dalam Pearson di London, Inggris, Selasa (22/7).


Di mana, kata dia, setiap beberapa bulan mereka melakukan pertemuan dengan kalangan industri mengenai keahlian terbaru yang dibutuhkan. "Drone saja ada SMK-nya di Inggris. Satu-satunya di dunia yang punya SMK drone di sini (Inggris-red)," ucap RK.


Sementara di Indonesia, menurut RK, jurusan SMK yang ada tidak memperhatikan kebutuhan industri sehingga malah menjadi penyumbang terbesar pengangguran. 


"Jangan-jangan kurikulumnya tidak nyambung dengan kebutuhan industri. Ini yang akan kita evaluasi. Kita minta bantuan mereka membuat sistem pendidikan vokasi," tuturnya.


Ia menyatakan selama lima bulan ke depan, pihak Pearson akan membuat sistem pendidikan kejuruan yang tepat diterapkan di Indonesia. RK menargetkan pada 2020 sudah dibentuk sekolah SMK proyek percontohan. "Sekolah SMK percontohan yang siap dengan 4.0," ujarnya.


Saat ditanya SMK mana yang dia anggap sudah tidak relevan dengan perkembangan teknologi saat ini, RK menjelaskan hal itu masih dievaluasi oleh dewan pendidikan. 


"Sedang disusun mana saja SMK penyumbang pengangguran. Kita harus sama-sama berani mereformasi (SMK)," ucapnya.


Setelah formula sistem pendidikan vokasi sudah dibuat, akan ada juga evaluasi dengan pengetahuan gurunya. "Guru yang jadul akan kita upgrade juga," kata RK.


Sementara itu perwakilan dari Pearson menjelaskan bahwa sistem pendidikan vokasinya sudah diterapkan di China, Malaysia, Vietnam dan Mexico.


Sekolah ASN


Di hari yang sama, RK juga melakukan pertemuan dengan perwakilan King College London, sekolah internasional bagi aparatur negara. Rencananya para Aparatur Sipil Negara (ASN) di Jabar disekolahkan secara singkat di sana.


"Jadi nanti ambil sekolahnya per tema, misal public policy. Dan ini dilakukan secara online," kata RK.


Menurutnya hal ini sama dengan arahan presiden soal peningkatan kualitas SDM ASN. (***)


Sumber : detik.com




Share on Social Media