Batam, News, Kepri

Pembangunan MRO Membantu Pengembangan Industri Aviasi Di Tanah Air

Egi | Kamis 15 Aug 2019 13:37 WIB | 2004

Bandara/Pelabuhan
Menteri/Wamen


Pekerja saat pengecekan salah satu onderdil pesawat (Foto:Egi)


MATAKEPRI.COM,BATAM-Menteri Perekonomian Darmin Nasution mengapresiasi pembangunan industri perawatan dan perbaikan pesawat terbang oleh Lion Air Group dan GMF Aeroasia di Batam. Darmin menyambut baik karena industri hight technology ini berskala regional.Kamis (15/8)


Darmin mengatakan, pembangunan MRO ini akan sangat membantu pengembangan industri aviasi di Tanah Air. Dengan hadirnya MRO di Batam, pesawat-pesawat komersil di Indonesia tak perlu lagi berbondong-bondong melakukan perbaikan dan perawatan pesawat di luar negeri.

"Pembangunan ini memberikan banyak keuntungan. Kita bisa menghemat (menekan) devisa ke luar negeri, memperkuat industri MRO dalam negeri, dan mampu menyerap ribuan tenaga kerja baru,"ucap Darmin. 

"Untuk mendukung kesiapan SDM, pemerintah mendukung sepenuhnya pendidikan vokasi untuk melahirkan tenaga-tenaga ahli di bidang MRO ini,"sambungnya.

Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait mengatakan, alasan Lion Group berinvestasi membangun hangar ini karena market MRO di Indonesia masih sangat potensial. Prospek ke depan, ada sekitar 700 pesawat domestik yang menjadi target market MRO.

"Alasan lain mengapa kami membangun MRO di Batam, selain bisa menghemat devisa, kami juga mengantisipasi prospek pertumbuhan armada pesawat di masa mendatang,"ujarnya. Kenapa Batam, sambung Edward, karena dari sisi jaringan domestik, Batam sangat dekat dengan Singapura.

Sehingga memudahkan dalam aktivitas pengiriman kargo dari Singapura. "Alasan lain yakni Batam memiliki run way (lintasan bandara) yang cukup panjang sekitar 4.000 meter," ujarnya. Hangar ini berdiri di atas lahan sekitar 56 Ha dan mampu menampung delapan pesawat.

Keistimewaan lainnya, sambung Edward, penggunaaan lahan di Batam bisa disewa selama 50 tahun, yang tadinya hanya 30 tahun dan bisa diperpanjang lagi. 

"Ini juga yang menarik kami untuk investasi di Batam. Kami berterima kasih kepada BP Batam,"ujarnya.

Direktur GMF AeroAsia, Tazar Marta Kurniawan, menambahkan, penyatuan pembangunan MRO ini sangat efektif dalam menekan biaya, terutama devisa yang selama ini dikeluarkan GMF AeroAsia. Dengan hadirnya MRO ini, ke depan segala kegiatan perawatan dan perbaikan pesawat bisa dilakukan di dalam negeri.

"Ini investasi pertama kami membangun hangar di Batam. Ke depan kami akan membangun di Kualanamu, Medan, dan di Bintan, Provinsi Kepri," ujarnya. 

Tazar menilai Kepri sangat strategis karena dekat dengan negara-negara di kawasan regional. 

"Ini merupakan pengembangan industri MRO yang dilakukan GMF seiring perkembangan industri aviasi kita dalam negeri,"tutupnya (EAG)




Share on Social Media