Batam, News, Kepri

Lanal Batam Mediasi Terkait Kerusakan Kerambah Apung Nelayan Jembatan 5

Egi | Kamis 19 Sep 2019 18:38 WIB | 1944



Perwakilan dari Lanal Batam saat mediasi ke rumah pemilik kerambah apung nelayan jembatan 5 (Foto :ist)


MATAKEPRI.COM,BATAM-Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir TNI AL di dukung oleh stake holder terkait menginisiasi dengan mengadakan kegiatan penyuluhan dan penanaman rumput Laut di Daerah jembatan 5 Barelang.


Dalam kegiatan tersebut, selain melakukan penyuluhan, TNI AL yang di hadiri juga oleh Mayor Laut (E) Irawan, meresmikan Pabrik pengolahan rumput laut sebagai tindak lanjut penanaman rumput laut.


"Salah satu rangkaian kegiatan adalah dengan meninjau lokasi penanaman rumput laut dengan menggunakan sarana transportasi Oceana 19," Ucap Mayor Laut (E) Irawan saat ditemui wartawan di ruang kerjanya pada hari Kamis (19/9) pukul 17.00 wib.


Namun saat ini dengan adanya pemberitaan  keluhan terkait kerusakan kerambah apung milik nelayan (kertang) yang di beritakan akibat hempasan ombak kapal Oceana 19, hal tersebut di bantah oleh pihak Oceana 19.


Dengan kejadian seperti ini TNI AL Lanal Batam melalui Mayor Laut (E) Irawan menjelaskan, bahwa  telah dilakukan upaya kekeluargaan dengan cara memediasi pihak Oceana 19 dengan Nelayan Kerambah.


"Kami sudah mempertemukan pihak nelayan, (pemilik kerambah) dengan pihak Oceana 19, namun menemui jalan buntu dikarenakan permintaan ganti rugi nelayan tidak sesuai dengan kondisi dilapangan yang sebenarnya,"ucap Irawan.


Disinggung mengenai ganti rugi ikan dan lain lain, yang bernilai cukup besar, Pasintel Lanal Batam tersebut mengatakan bahwa hal tersebut hanya pengakuan dari korban, namun tidak dapat dibuktikan.


"Dikarenakan permintaan ganti rugi yang besar, ditambah dengan tidak dapatnya nelayan tersebut menunjukkan bukti-bukti jumlah kerugian ikan, pihak Oceana 19 belum bisa memenuhi permintaan nelayan," Ungkapnya.


"Namun meskipun demikian, pihak dari Oceana 19 beritikad baik untuk memperbaiki kerambah tersebut,"sambungnya.


Saat akan dilaksanakan perbaikan kerambah, tong yang merupakan salah satu bagian utama dari kerambah apung telah di jual oleh Pemilik Kerambah tanpa alasan yang jelas sehingga sampai saat ini perbaikan masih belum dilaksanakan.(EAG)




Share on Social Media