Batam, News, Ekonomi

Puting beliung Kembali Terjang Batam, 24 Rumah Jadi Korban

| Sabtu 28 Sep 2019 17:17 WIB | 2186

Pemko/Pemda/Pemrov/Pemerintah
Camat/Lurah


Seorang warga RW 14 Tanjung Pandan yang tengah menyaksikan rumahnya jadi korban angin puting beliung. (Istimewa)


MATAKEPRI.COM, Batuaji - Setelah beberapa bulan lalu angin puting beliung menerjang rumah di kawasan Tanjung Riau, kecamatan Sekupang yang merusak sedikit sembilan rumah, kali ini 24 rumah menjadi korban keganasan angin puting beliung, pada Jumat (27/9) kemarin yang berlokasi di Pusat rehabilitasi sosial non panti Teluk Pandan atau yang lebih dikenal dengan sebutan Sintai, di kelurahan Tanjung Uncang, kecamatan Batuaji, Batam.


Baca juga : Hujan lebat di sertai puting beliung rusak 9 rumah warga


Para warga pun tak menyangka, mendung para siang itu, sekitar pukul 10.30 wib, akan mendatangkan angin yang sangat kencang dari arah laut, dengan gerakan berputar-putar  di langit dan akhirnya menghantam rumah mereka, yang sekaligus di jadikan tempat usaha bar, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Sintai.


Ketua RW 14 Tanjung Pandan, Nasir yang menceritakan kronologi kejadian tersebut mengatakan bahwa siang itu, cuaca memang kurang bersahabat, yang mana mendung menyelimuti wilayah tersebut.


Namun, Nasir pun tak menyangka bahwa mendung pada siang itu akan mengundang angin puting beliung, yang cukup ganas.


"Kejadian nya sangat cepat, sekitar lima menit berlangsung, atap-atap rumah di sini berterbangan dan banyak juga yang langsung menimpa atas rumah lain," Jelas Nasir kepada pewarta, pada Sabtu (28/9) saat ditemui di lokasi.


kerusakan yang cukup parah di bagian atap. (Istimewa)


"Pas kejadian itu, para penghuni rumah yang sedang beristirahat, dan langsung berhamburan keluar, karena memang suaranya nya sangat ribut," Imbuhnya


Mau tidak mau, pada Jumat (27/9) malam, terpasang banyak bar yang tutup setelah kejadian tersebut. "Mau gimana lagi, memang gak memungkinkan untuk di buka sementara waktu ini," sambung Nasir.


Pasca kejadian tersebut, para warga yang rumah nya menjadi korban angin puting beliung akhirnya menumpang ke rumah warga lainnya, yang di rasa masih aman untuk di tinggali.


Nasir pun menjelaskan kondisi para warga nya di lokasi tersebut, bahwa sebagian besar merupakan warga yang kurang mampu.


"Jadi baru ada beberapa rumah saja yang dalam perbaikan, sementara lainnya masih di biarkan begitu saja," Jelas nya.




Dalam peristiwa tersebut memang tidak ada korban jiwa, namun kerugian yang di taksir mencapai ratusan juta rupiah.


Nasir pun berharap, secepatnya ada bantuan dari dinas terkait, karena ini memang musibah atau bencana alam yang harusnya ada penangan dari dinas terkait.


"Setelah kejadian itu pun, sudah di tinjau oleh lurang Tanjung Uncang, dan ada juga dari dinas sosial kota Batam. Semoga bisa segera diusahakan,"Harapnya mewakili para warga yang tengah menjadi korban. (AM)



Share on Social Media