Batam, News, Kepri
Egi | Sabtu 02 May 2020 18:06 WIB | 1931
Bantuan sembako yang diserahkan secara perwakilan kepada salah satu pekerja (foto:egi)
MATAKEPRI.COM BATAM -- Memperingati Hari Buruh International atau Mayday 2020, Federasi Serikat Pekerja Logam Elektronik dan Mesin Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP LEM SPSI) Kepri sepakat meniadakan aksi turun ke jalan dan diganti dengan bakti sosial.
Ketua DPD FSP LEM SPSI Provinsi Kepri, Saiful Badri mengatakan, hal tersebut dilakukan sebagai upaya memutus mata rantai penularan virus corona (Covid-19) yang sistem penularannya antar manusia, dengan cara menghindarkan berkerumunnya massa dalam jumlah besar.
"Serikat pekerja fokus pada aksi keprihatinan yakni dengan cara memberikan bantuan sembako yang menyasar kepada buruh informal yang terkena PHK dan dirumahkan akibat dampak Covid-19," kata Saiful Badri di kantornya pada Sabtu, (2/5/2020).
Dijelaskan Saiful, adapun yang menjadi sasaran dalam penyaluran sembako yakni para pekerja informal yang terkena PHK maupun dirumahkan yang untuk sementara waktu tanpa diberi gaji. Para pekerja ini kecil kemungkinan belum pernah mendapatkan bantuan dari pihak manapun.
"Contohnya para pekerja yang bekerja di counter handphone, accesories, kosmetik dan pekerja toko pakaian yang ada di mall-mall yang saat ini telah tutup akibat dampak diberlakukannya Social Distanching oleh Pemerintah. Mereka inilah yang seharusnya diperhatikan. Karena setelah mereka diberhentikan, para pekerja informal itu sama sekali tidak ada lagi pemasukannya," ungkapnya.
Maka dari itu lanjut Saiful, pihaknya lebih menfokuskan pendistribusian paket bantuan sembako ini kepada para pekerja informal. Selain sembako, pihaknya juga memberikan hand sanitizer dan juga masker.
Ditempat yang sama Wakil Ketua 1 DPD FSP LEM SPSI Provinsi Kepri, Dony Kurniawan mengatakan bahwa May Day 2020 di Indonesia akan dilalui dalam situasi sangat memprihatinkan, dimana akibat penyebaran virus corona banyak daerah yang saat ini sudah memberlakukan kebijakan PSBB, namun untuk diwilayah Kepri ini belum diberlakukan.
"Dampak dari diberlakukannya Social Distanching oleh Pemerintah banyak pekerja yang mengalami PHK dan juga dirumahkan tanpa gaji. Kami sudah berkoordinasi dengan PUK dimasing-masing perusahaan untuk mendata seluruh pekerja yang mengalami PHK dan yang dirumahkan," ujar Dony.
Pihaknya juga berharap, agar seluruh pekerja tetap mengikuti anjuran dari Pemerintah untuk selalu tetap menjaga jarak dan menggunakan masker jika keluar rumah dan bekerja.
"Kita sama-sama berdo'a semoga wabah virus corona ini bisa cepat berlalu sehingga lapangan pekerjaan akan terbuka kembali seperti sediakala," tutupnya (egi)