Batam, Politik, Kepri
Egi | Minggu 07 Jun 2020 18:43 WIB | 2379
Halal bihalal dan rapat pleno 1 DPD Partai Golkar Kepulauan Riau (foto:istimewa)
MATAKEPRI.COM BATAM -- Dinamika politik jelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) semakin terlihat. Berbagai manuver hingga strategi politik sejumlah kandidat dan partai politik pun kian jelas seiring semakin dekatnya pelaksanaan tahapan Pilgub Kepri 2020 mendatang.
Setelah dikabarkan munculnya duet pasangan Surya Respationo - Iman Setiawan yang bakal diusung oleh Partai PDIP, Gerindra dan PKB, kali ini beredar kabar munculnya nama Isdianto dan Ansar Ahmad sebagai kandidat yang diusulkan dalam rapat pleno DPD Golkar Kepri di Batam, Sabtu (06/06).
Sejumlah analis hingga pengamat politik memprediksi adanya kemungkinan kuat munculnya pertarungan head to head pada Pilgub Kepri tersebut.
Pengamat Politik dari Lembaga Survey Politik Indonesia (LSPI), Rachmayanti Kusumaningtias menilai, sekalipun bursa calon gubernur terbilang cukup banyak, namun pihaknya memprediksi Pilgub Kepri tahun ini akan menjadi pertarungan dua jagoan yang berebut kursi orang nomor satu di Kepri.
"Saya kira poros utamanya tetap ada pada dua kekuatan politik antara Isdianto sebagai petahana melawan Surya Respationo sebagai penantang. Terlepas bagaimana nanti dinamika yang terjadi, namun saya kira mereka inilah yang akan bertarung secara serius," ungkap Rachma saat dimintai komentar melalui whatsapp, Minggu, (07/06/2020).
Terkait kemungkinan munculnya duet Isdianto-Ansar, Rachma mengatakan hal itu bisa saja terjadi. Terlebih menurutnya dari sisi kekuatan figur, keduanya memiliki basis massa dan pendukung kuat. Hal demikian akan menjadi pertimbangan utama sejumlah partai politik melabuhkan dukungannya jika kedua figur ini bersatu.
"Duet Isdianto-Ansar pada Pilgub kali ini saya pikir menjadi kekuatan dahsyat yang sukit ditandingi. Kita tahu kedua figur ini sangat kuat, Isdianto dengan basis dukungan abangnya yakni Almarhum HM. Sani, sedangkan Ansar dengan dukungan konstituennya yang cukup kuat terutama dengan pengalamannya sebagai bupati dan sebagai ketua DPD Golkar Kepri dua periode," imbuhnya.
Terlepas Ansar maju atau tidak, dari sisi dukungan partai, Partai Golkar dikenal memiliki tradisi sebagai partai penguasa atau partai yang masuk dalam pemerintahan. Rachma meyakini, pertimbangan mendukung petahana akan masuk dalam kalkulasi Golkar Kepri. Memang akan mengagetkan jika Golkar menempatkan Ansar Ahmad menjadi wakilnya Isdianto, walau hal itu mungkin saja terjadi, karena menempatkan sebaliknya adalah mustahil.
"Hanya saja apakah Ansar Ahmad rela melepas kursi DPR RI demi jabatan Wakil Gubernur Kepri, ini juga menjadi pertanyaan. Tetapi stressing point saya adalah Golkar sangat mungkin usung petahana, soal siapa yang diusung jadi wakilnya mereka lebih tahu," pungkasnya (r/egi)