Kesehatan

Asumsi Vape Lebih Aman, Seserius Ini Bahaya Rokok Elektrik

Maman | Kamis 04 May 2023 11:30 WIB | 430



Vape (Rokok Elektrik)


MATAKEPRI.COM, Jakarta - Tidak sedikit yang menganggap penggunaan rokok elektrik lebih aman daripada rokok konvensional. Padahal nyatanya, keduanya punya risiko sama-sama besar bagi kesehatan.

Pada tahun 2015, Otoritas Kesehatan Masyarakat Inggris (PHE) menyatakan bahwa vape 95 persen lebih tidak berbahaya daripada tembakau. Mereka juga merilis percobaan jumlah tar hitam lengket pada paru-paru perokok konvensional dan rokok elektrik.

Saat itu, mereka bersikukuh mengatakan risiko dari vaping lebih kecil dibandingkan dengan merokok. Namun belum lama ini terbukti klaim tersebut salah.


Catatan editorial The Lancet, Otoritas Kesehatan Masyarakat Inggris menggunakan perkiraan yang didasarkan pada pendapat sekelompok kecil individu tanpa keahlian khusus dalam pengendalian tembakau dan hampir tidak ada bukti sama sekali terkait efek rokok elektrik 95 persen lebih tidak berbahaya daripada rokok.

Meski sudah ada bantahan dari sejumlah pihak, klaim 95 persen 'less harmful' atau tidak berbahaya yang ditujukan untuk vape sudah menjadi informasi yang tidak bisa dikendalikan. Klaim tersebut menjadi faktoid, informasi yang tidak dapat diandalkan diulang begitu sering sehingga diterima sebagai fakta.

Demi meluruskan informasi yang salah tersebut, publik harus menyanggah mitos bahwa rokok elektrik 95 persen lebih tidak berbahaya daripada rokok tembakau dan dengan bukti faktual.


Berikut sederet bukti vape sama bahayanya seperti rokok konvensional:

- Penggunaan vape melibatkan penghirupan zat beracun dan dikaitkan dengan keracunan, cedera paru-paru, dan luka bakar.

- Vape mengandung nikotin dapat menyebabkan ketergantungan atau kecanduan pada non-perokok.

- Kalangan muda yang tidak merokok dan menggunakan vape lebih berisiko menjadi perokok biasa di masa depan.

- Vape tidak mengurangi bahaya jika penggunanya menggunakan vape dan rokok sekaligus.

- Pengguna rokok elektrik dan rokok konvensional secara bersamaan meningkatkan risiko kanker.(***)


Sumber : Detikcom




Share on Social Media

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait