International, News, Ekonomi
Riki | Jumat 12 May 2023 11:40 WIB | 731
Utang kian menumpuk, Amerika terancam kehabisan uang tunai. (foto: ist)
MATAKEPRI.COM, Jakarta - Pemerintah AS tengah berusaha untuk menambah plafon USD 19 triliun utang nasional selama 10 tahun ke depan. Hal itu dikarekan utang negara Paman Sam tersebut terus meningkat setiap tahunnya.
Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS), Janet Yellen telah memperingatkan bahwa negara adidaya akan kehabisan uang tunai pada 1 Juni 2023. Kondisi ini terjadi jika kongres gagal menaikkan atau menangguhkan plafon utang tersebut.
Diketahui, nilai utang pemerintah AS menyentuh USD 31,45 triliun per Februari 2023. Nilai utang ini setara Rp462.000 triliun, seperti dilaporkan The New York Times.
"Mencapai pagu utang berarti pemerintah tidak dapat meminjam uang lagi. Kongres diminta bertindak sesegera mungkin untuk mengatasi batas USD 31,45 triliun," kata Ms Yellen seperti dikutip BBC.com di Jakarta, Kamis (11/5).
Departemen Keuangan AS berencana untuk meningkatkan pinjaman hingga akhir Juni dengan nilai total sekitar USD 726 miliar. Angka ini lebih tinggi dari proyeksi awal sekitar USD 449 miliar.
Para pejabat mengatakan tingginya nilai utang AS disebabkan oleh penerimaan pajak penghasilan yang lebih rendah dari perkiraan. Di sisi lain, pengeluaran pemerintah yang lebih tinggi imbas pandemi Covid-19 dan biaya perang.
Para ekonom setempat juga telah memperingatkan bahwa default juga dapat membuat AS menuju resesi. Kondisi ini tentu menyebabkan meningkatnya pengangguran.
"Ini juga berarti bahwa AS tidak akan dapat meminjam uang untuk membayar gaji pegawai pemerintah dan personel militer, pemeriksaan jaminan sosial atau untuk kewajiban lain, seperti pembayaran kontraktor pertahanan," ungkap para ahli dimuat BBC. (riki/mdk)
Redaktur: ZB