Batam
Juliadi | Minggu 09 Sep 2018 09:49 WIB | 4547
MATAKEPRI.COM, Batam - Seorang Siswa Sekolah Menengah Kejujuran (SMK) Penerbangan SPN Dirgantara Berinisial RS, yang diduga menjadi korban dipersekusi oleh pihak sekolah, kini orang tua korban tidak terima anaknya tangannya di borgol, melaporkan ke Polresta Barelang, Sabtu (8/9/2018) malam.
Terkait dugaan persekusi tersebut, Komisioner Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Kepri Erry Syarial, mengungkapkan bahwa orang tua korban telah membuat laporan ke Polresta Barelang dan ketika di ajak mediasi kembali, orang tua korban tersebut menyetujui yang akan di lakukan, Senin (10/9/2018) mendatang.
"korban sudah selesai melakukan visum di rumah sakit Elizabeth, namun hasil visum belum keluar, "ujar Erry Syarial.
Menurut Erry Syarial, bagian telapak kaki, biru di dagu, jejak bekas borgol di kedua pergelangan tangan dan memar di punggung. Saat di visum.
"Belum diketahui apakah benar ada pemukulan atau tidak," ungkap Kombes Pol Hengki.
Kombes Pol Hengki, juga menjelaskan jika ada pemukulan oleh pembinanya, pihak Polresta Barelang akan meminta hasil visum. Serta akan di proses secara hukum. (Adi)