Batam

Warga Taman Raya Diteror, Rumah Guru SD Dilempar Bom Botol

| Rabu 08 Mar 2017 11:10 WIB | 3066

Hukum & Kriminal


Ilustrasi Bom Molotov



MATAKEPRI.COM, Batam: Warga Taman Raya Tahap 4, Batam Kota gempar menyusul sejumlah teror yang terjadi belakangan ini. Warga diteror dengan hal-hal aneh dan aksi kejahatan, mulai dari rumah yang dilempari tanah liat, rumah difoto-foto orang tak dikenal, ada yang dilempari botol kosong, sampai gerobak jualan di depan rumah disirami bensin dan dibakar.

Selasa (7/3/2017) malam, imam masjid baru saja mengucapkan salam, tanda berakhirnya shalat Isya. Tak jauh dari masjid, Selly, pemilik kos-kosan, berteriak-teriak maling, dari lantai dua rumahnya. Botol berisi bensin untuk membakar gerobak Selly

Warga pun berhamburan keluar, menuju ke rumah janda beranak dua tersebut. Kobaran api mulai merambat di gerobak lontong sayur yang berada persis di depan rumahnya. Melihat ada api, sejumlah warga langsung berusaha memadamkan, sedangkan yang lainnya berlari mengejar dua pemuda yang kabur dengan sepeda motor Yamaha matik hitam.

Kedua pemuda itu ditunjuk-tunjuk Selly sebagai maling. Namun keduanya beruntung, meskipun sepeda motornya sempat diterjang warga, tapi mereka tak jatuh dari motor, sehingga lolos dari kejaran massa.

“Mereka yang bakar gerobak ini,” ujar Selly dengan wajah sedih.

Menurutnya, saat itu ia dan anaknya sedang duduk-duduk di teras lantai dua rumahnya. Tiba-tiba terdengar suara motor berhenti di depan rumahnya.

“Motornya berhenti tapi mesinnya tak dimatikan, saya pikir tamu saya,” ucap Selly.

Lantaran penasaran, ia pun langsung melihat ke bawah, betapa terkejutnya Selly, ternyata di bawah api sudah berkobar melalap gerobak lontong sayurnya.

“Mereka berdua, satu duduk di motor, yang satunya yang bakar gerobak saya,” ungkap pedagang Tupperware ini.

Pria yang duduk di motor badannya sedikit berisi, sedangkan yang membakar bertubuh kecil seperti remaja tanggung.

“Saya nampak dan masih ingat wajahnya, kalau ketemu saya pasti tahu,” jelasnya.

Melihat gerobaknya dibakar itulah Selly langsung berteriak-teriak maling, dan kedua pemuda itu kabur menggeber motornya.

“Mereka masih bawa dua botol lagi, saya lihat botol itu dipegang sama yang bakar gerobak,” jelasnya.

Sehari sebelumnya, diwaktu yang sama, rumah guru SD Muhammadiya Batam, Agus Syarif, dilempari botol kosong, botol yang dilempar itu persis sama dengan botol yang ditinggal oleh kedua pemuda yang membakar gerobak Selly.

“Kalau dari saksi mata, istri pak guru itu, orang yang melempar rumah mereka, pakai motor bebek kencang,” jelas Budi, Ketua RT setempat.

Beruntung lemparan orang tak beratanggung jawab itu meleset, sehingga botol pecah terkena tembok bibir jendela.

“Mereka mau lempar jendela, tapi syukurlah meleset, kalau tidak pecah kaca jendela tu,” sambung Budi.

Berbeda dengan Selly, botol yang dilempar ke rumah guru SD Muhammadiyah tersebut kosong.

“Tapi kami yakin pelakunya sama, karena botolnya sama, dan jarang-jarang orang minum air mineral botol kaca ini,” ujar Budi.

Beberapa hari sebelumnya, masih di lingkungan dan RT yang sama, rumah salah seorang warga juga dilempari pakai tanah liat.

“Saya tak lihat orangnya, tapi kata tetangga juga pakai motor bebek,” ungkap warga tersebut.

Ia menaruh curiga yang mendalam dengan kejadian itu, makanya hingga saat ini tanah liat tersebut masih disimpannya.

Teror lain juga dirasakan oleh warga setempat, rumahnya tiba-tiba didatangi oleh dua pria tak dikenal dan langsung difoto-foto.

“Padahal saya tak ada ngajukan kredit, tak ada mau jual rumah, tiba-tiba difoto orang,” jelasnya.

Saat kejadian itu, si pemilik rumah sedang kerja, ia tahu kalau rumahnya difoto orang dari tetangga di depan rumahnya.

“Kaget juga saya, tiba-tiba tetangga bilang rumah saya difoto-foto,” jelasnya.

Atas kejadian tersebut, Babinkantibmas Kelurahan Belian, Bripka Danu bersama Tim Buser Polsek Batam Kota langsung turun ke lokasi kejadian, setelah mengumpulkan ciri-ciri pelaku, mereka pun bergegas melakukan pengejaran.

“Warga harus waspada, tingkatkan kekompakan dan perketat keamanan, hanya dengan itu kita bisa menjaga keamanan lingkungan kita,” jelas Danu.

Jika ada gerak-gerik yang mencurigakan, apalagi orang tersebut bukan warga Taman Raya Tahap 4, Danu menyarankan agar cepat berkoordinasi dengan tetangga dan ditegur

“Biar bisa terhindar dari tindak kejahatan,” katanya.

Lingkungan Taman Raya Tahap 4, merupakan salah satu perumahan yang padat penduduk, meski jalang gang lingkungannya sedikit sempit, namun tindak kejahatan sering terjadi di perumahan itu.

“Anak-anak lagi main dijambret, ada ibu-ibu juga, memang sedikit rawanlah sini,” kata Budi Ketua RT setempat. n4-nov/bc



Share on Social Media