Batam

Meningkatkan Agromarina Menjadi Sentra Pertanian Terpadu, BP Batam Didukung Petani

Juliadi | Kamis 01 Nov 2018 21:45 WIB | 1627

BP Batam


Istimewah


MATAKEPRI.COM, Batam - Petani agromarina mengunjungi Gedung Marketing BP Batam pada Rabu pagi (31/10/2018). Kunjungan tersebut terdiri petani bunga hias yang tergabung dalam Forum Komunikasi Petani Temiang.

Turut hadir dalam pertemuan, Direktur Pemanfaatan Aset BP Batam Dendi Gustinandar, Kasubdit Pemanfaatan Sarana, Irfan Syakir Widyasa, dan Kasie. Pengelolaan Agribisnis Drh Nurjanah Siregar serta perwakilan para petani Arjuan, Sukarjo, dan Sugiarto.


Dalam pertemuan tersebut petani menyampaikan permasalahan yang mereka hadapi juga harapan ke depan. Salah satunya meminta BP Batam dapat memfasilitasi pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan pertanian yang ada di sana.


Disampaikan, para petani mendukung BP Batam untuk terus meningkatkan Kawasan Agromarina menjadi sentra pertanian terpadu atau integrated farming.


Irfan Syakir selaku Kasubdit Pemanfaatan Sarana BP Batam mengatakan bahwa kawasan tersebut awalnya memang pengembangan Kawasan Industri Pertanian Terpadu (KIPTS), dan sudah punya master plan yang disusun oleh BP Batam bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor tahun 2004.


Seiring dengan keterbatasan daya dukung lahan di sana, antara lain unsur hara-nya kurang dan tanahnya cenderung asam. Juga keterbatasan air terutama di musim kemarau, cukup menantang untuk pengembangan pertanian skala besar. Maka untuk itu perlu ditambah kegiatan yang nilai tambahnya lebih tinggi. masterplannya disempurnakan menjadi Kawasan Agrowisata pada tahun 2014 bekerja sama dengan Tim dari Universitas Indonesia.


“Jadi, kegiatan pertanian tetap dikembangkan ditambah juga sebagai destinasi wisata,” jelasnya.

Direktur Pemanfaatan Aset BP Batam, Dendi Gustinandar mengatakan bahwa kedepan Kawasan ini diharapkan bisa meningkatkakan kegiatan pariwisata batam, guna pencapaian target pertumbuhan ekonomi batam 7%.

Pertemuan ini menyepakati akan terus dilakukan pertemuan rutin 3 bulan sekali untuk mencari jalan keluar dari permasalahan dan kesulitan para petani. (Humas BP Batam) 



Share on Social Media