International, News

Jelang Natal dan Tahun Baru Kepolisian Melakukan Razia dan Operasi di Wilayah " Zona Merah"

| Jumat 14 Dec 2018 16:06 WIB | 169



ISTIMEWA


MATAKEPRI.COM - Kepolisian akan melakukan razia dan operasi di wilayah-wilayah 'zona merah' tempat masuknya peredaran narkotika jaringan internasional jelang natal dan tahun baru. Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Eko Daniyanto menuturkan, pihaknya telah melakukan mapping daerah mana saja yang masuk dalam “zona merah” itu.

Tetap melakukan tindakan preventif melaksanakan operasi dan razia semua tergelar tidak ada waktu yang ditentukan dan 3 atau 4 hari sebelum natal dan tahun baru melaksanakan razia serentak seluruh jajaran,” tutur Eko di Kantor Tindak Pidana Narkoba Bariskrim, Mabes Polri, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (14/12/2018). Eko memaparkan, menjelang tahun baru pihaknya juga sudah melakukan analisa daerah “zona merah” peredaran narkotika.

Pesisir pantai timur Sumatera dari Aceh sampai Lampung ini zona merah, kemudian zona merah kedua adalah Kalimantan,” tutur Eko. Zona merah di Pulau Kalimantan terdiri dari Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Barat. Lalu, “zona merah” ketiga adalah wilayah Bali. Menurut Eko, peredaran narkotika di Bali masuknya dari Sumatera dan Kalimantan yang dikirim ke Jawa sampai dengan ke Sulawesi.

Sementara, lanjut Eko, yang menjadi wilayah abu-abu dalam peredaran narkotika adalah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara. “Di mana mereka (Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara) dapat kiriman bisa langsung dari Filipina maupun Malaysia ataupun kiriman dari Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara,” tutur Eko

Pembenahan Sumber Daya Manusia dan IT Ke depan, tutur Eko, pihaknya akan melakukan pelatihan keterampilan sumber daya manusia dan teknologi informasi (IT) bagi seluruh jajarannya. “Kita minta penambahan alat utama yang canggih,” kata Eko. Ketika ditanya seperti apakah alat canggih itu, Eko enggan membeberkannya. “Pokoknya itu (alat) bisa saya andalkan di laut, kalau di darat kita sudah hebat,

ujar Eko. Selain itu, Eko mengatakan, pihaknya akan meningkatkan kerja sama dengan negera-negara lain untuk mengantisipasi peredaran narkotika ke Indonesia. Negera-negara tersebut seperti, Belanda, Amerika, Autralia, Jepang, Korea, Mynmar, Vietnam, Malaysia, China dan Taiwan. “Tahun depan kita akan perkuat lagi kerja sama dengan negara-negara lain, hususnya kepolisian khusus narkotika,” kata Eko. Diberitakan sebelumnya, Kepolisian telah mengungkap sindikat pengedar narkoba jaringan Indonesia-Malaysia dengan barang bukti 22 kilogram sabu kristal putih.( *** )

Sumber : Kompas




Share on Social Media

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait