Nasional , News
| Jumat 24 Jan 2020 09:36 WIB | 338
Ilustrasi.
MATAKEPRI.COM JAKARTA -- Belakangan banyak kasus penipuan yang dilakukan lewat WhatsApp app terjadi. Agar tak jadi korban, ada cara sederhana untuk menghindarinya.
Tak bisa ditampik, seiring kepopuleran WhatsApp, aplikasi pesan ini dipakai pelaku kejahatan untuk melancarkan aksinya. Entah mereka mengirimkan pesan spam, hoax ataupun phising ke calon korbannya.
Sepanjang Januari hingga Desember 2019, Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri menerima laporan 1.617 kasus kejahatan cyber yang terjadi di marketplace, media sosial, email, atau platform online lain. Para penipu mencoba berbagai modus operandi untuk mendorong korban melakukan tindakan tertentu.
Tak ingin penggunanya terus jadi korban, WhatsApp membagikan tips untuk mencegah aksi tipu daya penjahat cyber. Apa saja yang harus dilakukan?
• Peniru
Penipu bisa muncul dengan berbagai wajah. Mereka dapat berpura-pura menjadi teman atau kerabat dekat kamu, yang mengaku sangat membutuhkan uang dengan menggunakan nomor yang tidak dikenal.
Dengan alasan sedang terkena musibah seperti baru saja dirampok, dipenjara, atau bahkan dirawat inap, mereka dapat mengarang alasan dan meyakinkan kita untuk mengirimkan sejumlah uang.
Jika kamu tidak ingin menjadi korban, pertama-tama perhatikanlah bahasa yang coba ditiru si penipu. Gaya percakapan yang digunakan mungkin berbeda, seperti tutur bahasa yang dipilih, cara mereka menjelaskan situasi, dan hal kecil lainnya yang membuat kita ragu.
Jangan lupa pula untuk menanyakan informasi tambahan dari sumber yang terpercaya. Setelah kamu mengetahui bahwa ini salah satu modus penipuan, laporkan dan memblokir pengguna tersebut dengan cara:
Membuka Chat
Klik kontak atau nama grup
Klik Laporkan atau Blok kontak
• Pemberi Harapan
Pernahkah kamu menerima pesan yang menyatakan bahwa Anda beruntung menjadi pemenang hadiah secara tiba-tiba? Jika iya, ada kemungkinan kamu sedang menjadi target penipuan.
Biasanya, oknum penipu mengaku sebagai pihak perusahaan/ brand yang meyakinkan bahwa kita memenangkan hadiah besar, atau sekadar menawarkan pekerjaan yang sebelumnya kita tidak pernah mendaftar. Tujuan utama mereka yakni mencoba memperoleh informasi pribadi kita atau menipu untuk meminta uang.
Ingatlah ungkapan "if it's too good to be true, it probably is", artinya jika suatu hal terlalu mustahil untuk menjadi kenyataan, memang hal tersebut tidak mungkin terjadi.
Jika kamu menerima sebuah pesan dan tidak yakin apakah itu tergolong sebagai modus penipuan, berhentilah dan periksalah kembali pesan tersebut dengan seksama. Berikut adalah beberapa karakteristik atau isi pesan yang harus dihindari:
Mengandung kesalahan ejaan atau tata bahasa
Meminta kamu untuk mengetuk tautan
Meminta kamu untuk membagikan informasi pribadi seperti nomor kartu kredit dan rekening bank, tanggal lahir, kata sandi
Meminta kamu untuk meneruskan pesanMeminta kamu untuk mengklik tautan untuk "mengaktifkan" fitur baru
Menyatakan bahwa kamu harus membayar untuk menggunakan WhatsApp. Padahal WhatsApp tidak meminta biaya berlangganan
Jika kamu menerima pesan dari nomor yang tidak dikenal, segera hapus dan laporkan pesan tersebut. Jangan mengklik tautan atau memberi informasi pribadi apapun walaupun dengan imbalan hadiah.
• Link Mencurigakan
Terkadang penipu menyematkan link di dalam pesannya. Biasanya tautan yang dibuat mengandung kombinasi karakter yang dianggap tidak umum
Penipu mungkin menggunakan kombinasi karakter tersebut untuk mengecoh agar kamu mengklik tautan yang sepertinya akan membuka situs web yang sah. Padahal sebenarnya akan membawa kamu ke situs yang berbahaya.
Jadi ketika menerima link dalam pesan, tinjau kembali dengan hati-hati
• Settingan di WhatsApp
Ada sejumlah pengaturan di WhatsApp yang baiknya kamu lakukan.
Mengendalikan siapa yang dapat melihat informasi kamu dengan mengatur Terakhir Dilihat (last seen), Foto Profil, dan atau Status di dalam pengaturan privasi
Mengendalikan siapa yang dapat menambahkan kamu ke grup dengan membuka Setelan/Pengaturan dalam aplikasi, lalu ketuk Akun > Privasi > Grup dan pilih salah satu dari ketiga opsi berikut: "Kontak Saya Kecuali," "Kontak Saya," atau "Semua Orang."
Memberikan lapisan keamanan tambahan dengan mengaktifkan Verifikasi Dua Langkah. Caranya? Untuk mengaktifkannya, buka "Pengaturan" lalu pilih "Akun" dan pilih "Verifikasi Dua Langkah". Cara ini merupakan cara terbaik untuk melindungi data pribadi kamu.
(***)
Sumber detikcom