Batam, News, Politik, Kepri

Diprediksi Ahmad Hijazi dan Helmy Hemilton Jadi Kuda Hitam di Pilwako Batam

Egi | Rabu 22 Jul 2020 15:22 WIB | 2519



Helmy Hemilton dan Ahmad Hijazi (foto:ist)


MATAKEPRI.COM BATAM -- Persaingan pemilihan Wali kota (Pilwako) Batam 2020 akan seru jika terjadi tiga pasangan calon bertarung, Rabu (22/7/2020).


Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Riau Kepulauan (Unrika) Batam, Yustinus Farid Setyobudi mengatakan, pasangan yang sudah fix yaitu incumbent Wali Kota-Wakil Wali kota Batam (HM Rudi-Amsakar Achmad) dengan perahu politik NasDem dan Hanura. Kemudian Lukita Dinarsyah Tuwo-Abdul Basyid Has diusug PDI-P, Gerindra, dan PKB.


"Kalau muncul pasangan Ahmad Hijazi-Helmy Hemilton atau Helmy Hemilton-Ahmad Hijazi dengan perahu Golkar 7 kursi dan Demokrat 3 kursi, Pilwako Batam dari segi kontestasi seru. Tidak saja seru, pasangan Ahmad Hijazi-Helmy Hemilton atau Helmy Hemilton-Ahmad Hijazi bisa jadi kuda hitam," ujar Dosen Fisipol Unrika Batam, pada Selasa (21/7/2020).


Menurut Farid, kontestasi dalam konteks politik dengan desain tergantung strategi bakal calon (balon). Artinya, tidak ada jaminan incumbent yang jadi berikutnya. "Kita punya pengalaman Pilwako di Tanjungpinang, incumbent Lis Darmansyah-Maya Estianti kalah," contoh Farid.


Begitu juga waktu pemilihan Gubernur (pilgub) DKI Jakarta, incumbent Fauzi Bowo - Nachrowi Ramli (Foke-Nara) kalah dengan Jokowi - Basuki Tjahaja Purnama. Padahal, Foke-Nara kurang kuat apa lagi waktu itu. Tapi, kalah. Ketika bicara politik, tidak ada jaminan bahwa incumbent pasti duduk lagi. "Yang jelas, keuntungan incumbent dia punya fasilitas.


Terkait bakal calon pasangan Ahmad Hijazi-Helmy Hemilton atau Helmy Hemilton-Ahmad Hijazi, menurut Farid, pasangan ideal antara birokrat yang matang dengan tokoh milineal praktisi politik yang faham hukum. 


"Pak Ahmad Hijazi itu mantan Kadisperindag Pemko Batam dan mantan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau selama dua periode," terang Farid.


Sedangkan Helmy Hemilton, lanjut Farid, tokoh milineal mantan Wakil Ketua DPRD Batam dan master hukum. Ke depan, nilai Farid, Batam butuh bukan hanya faham birokrasi, tapi juga harus faham apa kebutuhan Batam ini. Khususnya pemilih milenial punya kekuatan tersendiri di Batam dengan 40 persen lebih. 


"Itu yang harus ditonjolkan dua pasangan ini. Kombinasi birokrat dengan orang hukum atau politisi pas sekali," bebernya.


Namun bicara partai, kata Farid, Golkar 7 kursi dan Demokrat 3 kursi sudah cukup mengusung. 


"Politik itu dinamis, kita tunggu sampai pendaftaran di KPUD 3-6 September 2020 baru diketahui berapa pasang. Kalau bisa secepatnya, biar masyarakat tak bingung calon-calon yang maju," ujar Farid.


Ketua Badan Pembinaan Organisasi Kaderisasi Kepartaian (BP OKK) Partai Demokrat Batam, Rahmad Sukri Hasibuan membenarkan partai berlambang segitiga mercy ini, sedang menunggu surat rekomendasi penugasan dari DPP Partai Demokrat kepada Helmy Hemilton untuk mencari koalisi dan pasangan maju pada Pilwako Batam 2020.


Sementara salah satu tim Ahmad Hijazi yang tak mau disebut namanya, terjadi tarik ulur kepentingan di pusat untuk menggolkan Ahmad Hijazi sebagai bakal calon Wali Kota dari partai berlambang pohon beringin ini.


"Kalau Helmy dapat Demokrat, dan Pak Hijazi direstui pusat, insya Allah jadi pasangan ini," imbuhnya, (egi)




Share on Social Media

Berita Terkait

Tidak ada berita terkait