Batam, News

Kerjasama Dengan UNODC, Badiklat Kejagung Gelar Diklat Lanjut MTR-SEA di Batam

Egi | Senin 27 Nov 2023 14:24 WIB | 338

Kejari Batam/Kejati/PN



MATAKEPRI.COM BATAM -- Kepala Badan Diklat Kejaksaan Agung Republik Indonesia gelar diklat tentang Maritme Trafficking Route Southeast Asia (MTR-SEA) di Hotel Harris Resort Barelang, Senin (27/11/2023).  


Diklat ini dihadiri oleh Kepala Badan Diklat Kejaksaan Agung Republik Indonesia, Tony. T. Spontana beserta jajaran pada Badan Diklat Kejaksaan Republik Indonesia yang bekerjasama dengan UNODC. 


Acara ini juga turut dihadiri oleh Kepala Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau yang diwakili oleh Asisten Intelijen, Tengku Firdaus dan Kepala Kejaksaan Negeri Batam, I Ketut Kasna Dedi. 


Adapun daftar peserta diklat yang mengikuti yaitu sebanyak 9 peserta yang terdiri dari Internal Kejaksaan yaitu Jaksa pada beberapa satuan kerja terkhusus pada wilayah dengan tipologi kepulauan dan terdapat juga peserta dari UNODC yang juga berprofesi sebagai Jaksa pada Negara Filipina (State Prosecutor).


Dalam sambutannya, Kepala Badan Diklat Kejaksaan Republik Indonesia mengatakan, bahwa Indonesia memiliki wilayah laut yang sangat luas, termasuk di dalamnya wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Fakta fisik inilah yang membuat indonesia dikenal sebagai negara maritim. 


"Dibalik luasnya perairan Indonesia dengan sumber daya lautnya yang melimpah tentu saja merupakan aset yang berharga dalam rangka pembangunan perekonomian di Indonesia," kata Tony. 


Lanjutnya, namun demikian, Indonesia juga dihadapkan dengan berbagai permasalahan kejahatan transnasional yang biasa terjadi di laut seperti illegal fishing, penyelundupan narkoba, human trafficking atau penyelundupan manusia, boat people (manusia perahu), terorisme dan perompakan di laut.   


"Indonesia dan Filipina memiliki banyak kesamaan dimana kedua negara sama-sama terletak di kawasan Asia Tenggara, serta mempunyai kesamaan kondisi geografis sebagai negara kepulauan dengan areal laut yang cukup luas," bebernya. 


Demikian pula permasalahan penegakkan hukum terhadap kejahatan transnasional yang terjadi di laut termasuk kasus-kasus yang terjadi diperbatasan kedua negara. 


"Oleh karena itu, menjadi sangat penting untuk terus meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam menjalankan tugas-tugas penegakan hukum di bidang kemaritiman dengan baik," tuturnya. 


Selama pelatihan ini, mari kita tingkatkan kolaborasi dan saling berbagi pengalaman. Berinteraksi satu sama lain akan memperkaya pengalaman dan membangun jaringan yang lebih kuat di antara kita dan di kedua negara. (***) 


Redaktur : ZB




Share on Social Media