Batam, News, Kesehatan, Pendidikan, Kepri

Tingkatkan Keahlian, Dokter FKTP Mitra BPJS Kesehatan Ikuti Workshop Perawatan Luka Modern

Egi | Minggu 27 Oct 2024 13:15 WIB | 330

Kesehatan
RSUD/Rumah Sakit/Puskesmas
Kesehatan


Istimewa


Matakepri.co.id Batam - BPJS Kesehatan melaksanakan kegiatan Pelatihan Perawatan Luka oleh dokter spesialis kepada seluruh dokter di FKTP Mitra BPJS Kesehatan pada Selasa (22/10) di Rumah Sakit Elisabeth Batam Kota, Batam Center.


Dalam kegiatan ini hadir pemangku kepentingan terkait yakni Dinas Kesehatan Kota Batam, Ketua ASKLIN (Asosiasi Klinik Indonesia) Kota Batam, dan Ketua PERSI (Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia) Provinsi Kepri yang sekaligus sebagai Direktur Utama Rumah Sakit Elisabeth Batam Kota. 


Ketua PERSI sekaligus Direktur Rumah Sakit Elisabeth Batam Kota, dr. Sahat Hamonangan Siahaan membuka kegiatan dan menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan memperkaya pengetahuan dari dokter di FKTP.


“Saya berharap sebagai rekan sejawat, dengan terlaksananya kegiatan ini, maka knowledge dari peserta kegiatan dapat kemudian diaplikasikan kepada masyarakat ketika membutuhkan perawatan luka,” kata Sahat.


Kepala BPJS Kesehatan Cabang Batam, Harry Nurdiansyah turut menyampaikan sambutan pada kegiatan ini, sembari menyinggung terkait pengendalian mutu dan biaya. 


“Saya mengucapkan terima kasih dan juga mengapresiasi para dokter yang telah ikut serta dan berpartisipasi dalam kegiatan ini. Sebagai pengingat juga, kegiatan ini dilaksanakan untuk memastikan kompetensi dokter di FKTP semakin meningkat dan berkualitas. Hal ini sehubungan dengan fungsi kita yang memegang kendali atas mutu dan biaya dari program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN),” Ucap Harry.


Narasumber pada kegiatan ini, dr. Fredy Rustomi Damanik selaku dokter spesialis bedah di RS Elisabeth Batam Kota menyampaikan beberapa penjelasan terkait definisi luka dan penanganan luka akut. 


Fredy menyampaikan, penanganan luka pada FKTP masih mengandalkan perawatan luka tradisional, sehingga peserta yang membutuhkan perawatan luka masih sering berkunjung kembali akibat luka yang terlalu lama membaik.


“Sebetulnya saya yakin kalau dokter di FKTP sudah memahami cara perawatan luka, namun yang perlu diketahui, perawatan luka dengan menggunakan alat tradisional memiliki kekurangannya tersendiri. Oleh karena itu kita laksanakan pelatihan ini sebagai sarana sharing ilmu yang saya miliki, terutama cara merawat luka dengan alat modern,” ucap Fredy.


Fredy menyampaikan bahwa ketersediaan peralatan perawatan luka bukan menjadi penghalang dokter di FKTP melakukan tindakan, apalagi sampai tidak memeriksa kondisi luka pasien. Fredy mengutarakan pentingnya dokter di FKTP untuk dapat mengedukasi pasien dan keluarga pasien agar menjamin bahwa luka tersebut tidak semakin parah kondisinya ketika pasien tidak sedang berada di Faskes.


“Alat perawatan luka tradisional sudah pasti ada di FKTP, jadi bukan berarti ketika mendapat pelatihan perawatan luka yang menggunakan alat modern ini, pelayanan yang menggunakan alat tradisional tidak dilaksanakan. Kalau memang keterbatasan dari alat modern penunjang perawatan lukanya belum tersedia di FKTP, maka berikan edukasi kepada pasien tentang perawatan luka, sehingga luka nya cepat sembuh,” tegas Fredy.(**)


Redaktur: ZB



Share on Social Media