Nasional , News, Pendidikan
Juliadi | Senin 15 Jul 2019 10:49 WIB | 5289
Ilustrasi
Mereka rela pergi subuh demi anaknya yang baru menginjak bangku sekolah, dan masih memiliki kekhawatiran anaknya diculik.
Seperti terpantau di Komplek SDN Pengadilan, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya yang terdiri dari lima sekolah dasar, di antaranya SDN 1 Pengadilan, SDN 2 Pengadilan, SDN 3 Pengadilan, SDN 4 Pengadilan, dan SDN Tawangsari.
Para murid baru langsung memilih tempat duduk didampingi oleh para orang tuanya.
Beberapa siswa terlihat menangis, tapi siswa lainnya ada juga yang antusias berkenalan dengan lingkungan barunya.
Seperti dikatakan, Eli Kaswili (51) yang mengaku datang ke sekolah sekitar pukul 05.00 WIB demi mendapatkan kursi terdepan untuk keponakannya.
Namun sayang, keponakannya bernama Kenzo (7) hanya dapat duduk di bangku urutan ketiga.
Selain memilih tempat duduk, dirinya masih khawatir saat ini banyak isu penculikan di media sosial. Setelah sepekan, dirinya pun tetap akan mengantar dan menjemput keponakannya.
Baca juga : Siswa Sumsel Tewas Saat MOS, Ini Kata Mendikbud
"Sekarang pergi ke sekolah belum bisa sendiri, jadi sampai seminggu pertama dianter. Kita juga takut anak diculik," kata dia.
Eli mengaku akan selalu mengantar dan menunggu keponakannya sejak masuk sampai pulang di sekolah.
Apalagi sejauh ini keponakannya belum bisa beradaptasi dengan baik saat awal-awal belajar di kelas.
"Kalau orang tuanya kerja, jadi saya masih antar anaknya setiap hari ke sini," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 2 Pengadilan Yeni Wiyani mengatakan, hari pertama masuk sekolah berlangsung aman dan kondusif.
Beberapa anak memang sempat menangis tak mau ditinggal orang tuanya, tapi mereka akhirnya mau masuk kelas meski masih harus ditunggu orang tua.
"Dari menteri juga kan ada anjuran mengantarkan anak sekolah. Enggak apa-apa," pungkasnya. (***)