Karimun

Penderita Tuberkulosis di Karimun Minta Rontgen Gratis

| Senin 27 Mar 2017 15:39 WIB | 3196

BPJS Kesehatan/Keternagakerjaa
Kesehatan


Ilustrasi


MATAKEPRI.COM, Karimun - Masyarakat penderita Tuberkulosis (Tb) berharap Dinas Kesehatan Karimun menyediakan fasilitas rontgen tanpa biaya. Mereka mengaku keberatan jika harus membayar iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan agar dapat layanan gratis rontgen.

Ketua Pimpinan Daerah (PD) Aisyiyah Kabupaten Karimun Erpin Sulistyowati mengatakan, masalah rontgen dikeluhkan masyarakat Meral Barat.

Mereka merupakan pekerja buruh harian lepas dan tidak mendapatkan BPJS gratis dari Pemkab Karimun. Sehingga mereka harus membayar iuran BPJS tiap bulan.

“Selain dengan uji dahak, pemeriksaan Tb juga dapat dilakukan dengan rontgen. Memang dengan BPJS masyarakat dapat memeriksa dengan gratis, permasalahannya mereka keberatan jika bayar iuran tiap bulan,” ujar Erpin dihubungi via ponsel, Minggu (26/3).

Pihaknya akan meminta pemerintah daerah untuk memberikan fasilitas gratis kepada masyarakat yang ingin memeriksakan Tb dengan cara rontgen.

“Ini untuk menciptakan Karimun bebas Tb. Kita minta untuk peran serta pemerintah daerah dalam mewujudkan itu,” katanya.

Dia mengatakan, permasalahan tersebut juga akan disampaikan pada peringatan Hari TB pada 1 April mendatang serentak se Indonesia. Dalam kesempatan itu, pihaknya juga akan menyampaikan hasil sosialisasi 48 Kader Tb HIV Aisyiyah selama 14 hari, terhadap 1.620 rumah dari target awal 1.400 rumah. Tidak hanya sosialisasi para kader juga mendeteksi dini terhadap penyakit Tb pada tiap rumah.

Dia menjelaskan, pihaknya telah menskrining 1.055 rumah diduga ada gejala awal TB. Hasilnya, terdapat 36 orang terduga terkena penyakit TB dan 1 di antaranya positif. Sedangkan 1.024 lainnya belum diperiksa karena terkendala sulitnya mengeluarkan dahak.

“Kepada mereka (1.024 warga) kita berikan surat pengantar untuk pemeriksaan lebih lanjut di puskesmas,” katanya.

Sedangkan terhadap 1 orang positif Tb, kata dia, kader Aisyiyah akan melakukan pendampingan. Karena penderita Tb untuk sembuh harus melalui tahapan pengobatan disiplin. Artinya harus rutin dan tidak boleh berhenti hingga dinyatakan sembuh total oleh dokter.

“Pendampingan kita lakukan dengan memberikan pemahaman kepada pihak keluarga penderita untuk mengawasi dalam mengkonsumsi obat, karena dalam pengobatannya harus rutin dan tidak boleh telat,” terangnya.

Erpin juga mengimbau masyarakat untuk lebih terbuka apabila mengalami gejala Tb, dengan memeriksakan ke puskesmas terdekat. Menurut dia, penyakit Tb sangat berbahaya dibandingkan penyakit HIV/Aids, karena penularan penyakit ini sangat cepat, yakni melalui udara.

“Jangan malu, penyakit TB ini bisa disembuhkan apabipa penderita menjalani pengobatan dengan disiplin,” katanya.(*/sb)



Share on Social Media