Batam, News

Aliansi Mahasiswa Dan Pemuda anti KKN akan kembali gelar Aksi Unjuk Rasa

Juliadi | Sabtu 20 Jul 2019 05:27 WIB | 2302

BP Batam



MATAKEPRI.COM,  Batam - Terkait menyoroti proses pelelangan yang dilakukan Badan Pengusahaan (BP) Batam melelang pengadaan Fender Dermaga Batu Ampar dengan pagu senilai Rp.10.664.960.000,00., Pergerakkan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Batam Terus Berlanjut, Jumat (19/7/2019).


Tidak hanya mahasiswa PMII saja yang Menyoroti, akan tetapi mahasiswa yang sudah tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Anti Korupsi Korusi Nepotisme (KKN) Kota Batam, bahwa proyek tersebut diduga syarat dengan nepotisme.


Untuk mendapatkan tanggapan dari tuntutan meraka, para Mahasiswa juga melibatkan Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Anti KKN Kota Batam, dan pada Jumat, (19/7/2019) siang tadi kembali mendatangi kantor BP Batam. Mereka datang untuk bertemu langsung dengan Kepala BP Batam, Edy Putra. Namun, yang bersangkutan setelah di komfirmasi lewat Resepsionis sedang tidak berada di tempat.


“Kami telah berupaya untuk melakukan dialog langsung dengan kepala BP Batam, kami ingin tahu tanggapan beliau, namun beliau sedang tidak di tempat, meski begitu kami akan terus berupaya agar segera mendapat kejelasan tentang pelelangan proyek tersebut secara transparan,” kata Ibrahim, SH


Ibrahim juga megatakan mereka akan kembali menggelar aksi Unjuk rasa bersama Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Anti KKN Kota Batam di depan Kantor BP Batam. Tidak hanya melakukan unjuk rasa, mereka juga akan membawa surat pernyataan sikap pada pihak Kejaksaan Negeri Kota Batam.


”Surat pemberitahuan tentang aksi ini juga akan segera kami serahkan ke Polresta Barelang,” jelas Ibrahim.


Lanjut Ibrahim, aksi ini dilakukan, demi terwujudnya keadilan bagi pemerintahan yang baik, bersih, bebas dari tindakan KKN dan pentingnya melakukan pengawasan dari masyarakat baik pemuda maupun mahasiswa bersama-sama dengan penegak hukum, melakukan kontrol terhadap pelaksana/penyelenggara Negara yang terindikasi kuatmenyelewengkan anggara negara, baik APBD Maupun APBN. untuk diketahui, keriuhan para mahasiswa dan aliansi ini bermula ketika Badan Pengusahaan (BP) Batam melelang pengadaan Fender Dermaga Batu Ampar belum lama ini, dengan pagu senilai Rp 10.664.960.000,00.


Sejauh ini tahapan tender lelang tersebut telah selesai dilaksanakan dan panitia lelang memutuskan PT CMA memenangkan lelang, dengan harga penawaran senilai Rp 7.607.000.000,00.


Dari data LPSE di informasikan, bahwa lelang tersebut di ikuti sedikitnya oleh 51 perusahaan, dan sedikitnya 6 perusahaan yang terkoreksi harga penawarannya oleh panitia.


Seiring berjalannya waktu, beberapa pihak menduga bahwa proyek ini syarat nepotisme.


“Dari awal Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) telah merilis persyaratan lelang, dengan ketentuan berpengalaman di bidang pembangunan dermaga, namun beberapa saat kemudian PPK menghilangkan persyaratan tersebut dengan membuat adendum baru, yang mengabaikan syarat teknis tersebut,” kata Ibrahim saat itu.


Ibrahim menegaskan, bahwa tindakan dari panitia PPK tersebut sangat fatal dengan mengabaikan hal vital pada proyek pekerjaan nantinya.


“Jika ini tetap dilakukan, maka PPK akan melahirkan pemenang tender yang tidak punya pengalaman seperti perubahan persyaratan, hal ini yang sangat tidak masuk akal, pengerjaan proyek di tempat penting pelabuhan Batuampar yang menghabiskan dana hingga Rp 10,3 miliar ini terkesan seperti pengerjaan proyek PL,” tutupnya. (**/Adi) 



Share on Social Media