Nasional , News, Kesehatan

Kontak Dengan Walikota Bogor yang Positif Corona, Belasan Jurnalis Dalam ODP

| Sabtu 21 Mar 2020 12:04 WIB | 2017



Ilustrasi.


MATAKEPRI.COM Bogor - Belasan jurnalis di Kota Bogor was-was dan cemas karena mereka kini masuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) virus Corona atau Covid-19 setelah mengikuti konferensi pers Wali Kota Bogor, Bima Arya.


Bima Arya kemarin dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 berdasarkan hasil tes Litbangkesda Provinsi Jawa Barat. "Serius parno banget ini. Sekarang di rumah aja, isolasi diri sambil nunggu arahan ke depan," ucap seorang jurnalis yang berstatus ODP melalui sambungan telepon, Jumat 20 Maret 2020.


Jurnalis salah satu televisi nasional itu mengatakan dirinya panik karena berstatus ODP pun sangat dirasa merugikan dirinya dan keluarga. Sebab selama menjalani masa pemantauan tidak banyak yang bisa dia lakukan selain hanya diam di rumah dan paling jauh pun keluar untuk berjemur.


Selain itu dia pun tidak bisa berdekatan atau bermain dengan anaknya, sehingga dia menyesal karena saat bertugas tidak begitu menghiraukan arahan dan protokoler yang diterbitkan pemerintah.


"Jadikan kejadian ini buat kawan-kawan yang lain untuk lebih hati-hati dan dengar arahan," ucap nya.


Dia bercerita saat mewawancarai Bima Arya dia sudah menggunakan alat pelindung diri seperti masker dan pemakaian hand sanitizer. Bahkan saat masuk gerbang pun dia memakai hand sanitizer yang dipersiapkan, lalu sebelum masuk ke ruangan kembali menggunakan hand sanitizer. Dia mengaku cukup kaget, ketika bertemu dan melihat Wali Kota tidak menggunakan masker padahal posisinya saat itu sudah ODP, meski belum dikatakan positif.


"Tapi kan kita semua gak ada yang menyangka ya," ucap nya.


Meski kini berstatus ODP dan harus mengisolasikan diri, jurnalis ini mengatakan ada hikmah yang bisa dia ambil. Dia mengatakan saat ini dirinya jauh lebih bisa beristirahat dari rutinitas sehari-hari, juga bisa mengambil pelajaran ternyata betul virus Corona merupakan ancaman gawat darurat yang dapat menimpa siapa saja dan bisa membunuh siapa saja.


Sehingga dia berharap pemerintah lebih serius dalam mengatasi hal ini. "Banyak hikmahnya. Intinya kita harus jauh lebih waspada, ini bukan lelucon," jurnalis ini menutup pembicaraan.


(***)

Sumber Tempo



Share on Social Media