Batam, Kepri

Pembagian Sembako Belum Terpenuhi, Kelurahan Batu Besar Berikan Penjelasan

Egi | Kamis 13 Aug 2020 15:38 WIB | 2214

Pemko/Pemda/Pemrov/Pemerintah
Covid-19
BP Batam
DPRD Provinsi Kepri
Sembako


Istimewa


MATAKEPRI.COM BATAM -- Kelurahan Batu Besar ungkap kekurangan kuota paket sembako tahap pertama sampai empat di RT 02 RW 01 Kelurahan Batu Besar Nongsa, Kamis (13/8/2020).


Menurut Lurah Batu Besar Badri, pihaknya telah menyampaikan adanya penambahan data dari sejumlah RT di wilayahnya kepada pihak Kecamatan Nongsa sesuai SK dari Wali Kota Batam pada tahap tiga lalu.


"Namun, dari jumlah sekitar 650 paket yang telah kita ajukan tidak ada yang terealisasi. Itu sudah termasuk data 101 dari RT 02 RW 01 ini," ucap Badri.


Dan pada tahap tiga dan empat ini, pihaknya mengakui pendistribusian sembako tersebut masih menggunakan data lama karena memang belum ada ACC penambahan kuota.


Terkait adanya panolakan sembako dari sejumlah warga RT 02 RW 01 karena masih terjadi kekurang kuota, akhirnya pihak kelurahan melakukan pendistribusian secara langsung kepada warga yang telah terdata untuk datang ke kantor kelurahan.


Jika tidak mengambil dalam waktu satu minggu, pihak kelurahan akan mengantar langsung ke warga yang belum mengambil. Dan kalau warga tersebut menolak, pihaknya sudah sepakat akan mengalikan paket sembako sesuai dengan mekanisme yang berlaku, kepada warga lain yang tidak terdata di RT 02 RW 01 dengan melakukan pengecekan secara langsung, dan atas persetujuan warga yang telah terdata tersebut.


"Nantinya akan kita berikan waktu selama satu minggu kepada warga untuk mengambil langsung sambako ke kantor kelurahan. Dan jika sampai batas waktu tertentu masih ada tersisa paket sembako, akan kita bagikan kepada warga lain (yang tidak terdata sebagai penerima sembako) di RT setempat," ungkapnya.


Menurutnya, pembagian sembako dengan pengalihan data tersebut akan dilakukan dengan mendata warga secara langsung, atau turun kelapangan, agar pembagian sambako tersebut tepat sasaran.


"Ini telah kita diskusikan, baik di kelurahan dan nantinya kepada perangkat RT setempat," paparnya.


Dan pihak kelurahan akan berupaya melengkapi kekurangan paket sembako yang terjadi. "Masih akan kita upayakan untuk memenuhi kekurangan, baik mengajukan kepada pemerintah serta pihak swasta atau pihak ketiga," ungkapnya.


Dilokasi yang sama, Anggota DPRD Provinsi Kepri Komisi IV, Wahyu Wahyudin, yang berada dilokasi mengatakan akan berusaha menyampaikan kekurangan yang terjadi di kelurahan Batu Besar tersebut kepada gubernur Kepri, Isdianto.


Dirinya, juga mengungkapkan bahwa beberapa kemungkinan mengapa kekurangan masih terjadi, antara lain data yang belum di input oleh pihak kecamatan atau pemko atau memang tidak adanya penambahan kuota paket sembako, sehingga masih menggunakan data yang lama untuk pendistribusian.


Wahyu juga meminta kepada pihak Kelurahan atau kecamatan untuk mengundang anggota dewan dapil setempat agar hadir pada saat pleno dilakukan, sehingga bisa ikut mengawal dan memperjuangkan hal itu hingga terealisasi.


"Disini upaya kerjasama kita dibutuhkan, baik dari anggota dewan serta masyarakat untuk menyampaikan informasi lainnya," katanya.


Lanjutnya, Wahyu juga telah mendapat informasi bahwa bantuan sembako dari Kemensos juga akan turun sebanyak 50 ribu paket untuk wilayah Kepri serta bantuan dari Pemprov Kepri tahap dua juga masih akan di persiapan. Jadi pada kesempatan ini, dirinya juga akan mengajukan data kekurangan untuk kecamatan Nongsa, khususnya Kelurahan Batu besar.


Dalam hal ini, Wahyu juga mengajak anggota DPRD kota Batam dapil setempat untuk sama-sama memperjuangkan dan memenuhi kekurangan kuota paket sembako di kecamatan Nongsa.


"Pastinya akan berjalan dengan baik jika DPRD kota Batam dan DPRD Kepri berjalan bersama untuk memperjuangkan ini ke masing-masing pimpinan daerah," ungkapnya.


Dia juga menyampaikan apresiasi kepada warga RT 02 RW 01 yang punya inisiator untuk menyampaikan kekurangan sembako tersebut, yang menggambarkan empati terhadap warga lain (r/egi)




Share on Social Media