Nasional , News, Pendidikan

Ada Alamat Titipan, Wali Kota Bogor Lakukan Sidak Peserta PPDB

| Sabtu 29 Jun 2019 06:36 WIB | 2992



Wali kota Bogor, Bima Arya Saat tengah lakukan sidak ke salah satu alamat siswa (istimewa)


MATAKEPRI.COM, BOGOR - Ada dugaan kesengajaan manipulasi Domisili para siswa agar bisa di terima di salah satu sekolah Favorit di kota Bogor, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mendatangi tiga alamat calon siswa SMA PPDB.

Bima Arya melakuka sidak ke rumah warga pada Jumat (28/6) malam kemarin. Ketiga alamat tersebut hanya berjarak sekitar Satu  kilometer dari SMA Negeri 1 Kota Bogor yakni di Gang Selot, Kelurahan Paledang, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor.

Bima Arya mengatakan tindakannya ini merupakan respons atas aduan masyarakat yang menyebut adanya dugaan manipulasi domisili calon siswa agar lolos dan diterima di SMA 1 Negeri Kota Bogor melalui sitem zonasi. Yang mana, SMA Negeri 1 Kota Bogor merupakan salah satu sekolah favorit di Kota Bogor.

Baca juga: 6 kelurahan masuk zonasi PPDB di SMPN 3 Batam

" Hal ini berdasarkan aduan dari warga, mungkin sejak seminggu yang lalu. Makanya hari ini kita cek langsung ke lokasi, saya kumpulkan datanya, ada 3 alamat yang terindikasi menjadi alamat titipan, tadi indikasinya sangat kuat kalau anak-anak itu tidak tinggal di situ " ucap Bima.

Sedang kan pada sidak ini ada 3 nama yang sudah di temukan, yang menjadi dugaan Manipulasi domisili calon siswa

Pantauan di lokasi, Bima Arya yang didampingi oleh Kadisdik Kota Bogor, Kadisdukcapil Kota Bogor, Camat Bogor Tengah dan Lurah Paledang, mendatangi satu per satu alamat calon siswa SMA Negeri 1 Kota Bogor yang diduga dimanipulasi.

Kepada setiap penghuni rumah, Bima Arya menanyakan langsung kebenaran data calon siswa. Tidak hanya menanyakan penghuni rumah, Bima Arya juga memastikan data dan alamat calon siswa kepada Ketua RT setempat.

Seorang pemilik rumah sempat berusaha berkelit dan meyakinkan Bima Arya bahwa anak calon siswa SMA benar-benar berdomisili di tempat tersebut. Walaupun akhirnya, diakui bahwa anak calon siswa tersebut hanya menumpang alamat kepada salah satu warga. Sementara alamat asli orang tua calon siswa berada di daerah lain.

Baca juga: Wali Kota Batam akan Bangun Sekolah untuk Tampung Siswa SMP di Sagulung

" Hasil temuannya adalah anak itu tidak tinggal di situ. Yang kedua adalah tidak ada di kartu keluarga yang asli, yang awal hanya keterangan domisili " terang Bima.

Politikus PAN itu menyebut harus ada sikap tegas terkait tindakan manipulasi domisili yang dilakukan orangtua atau oknum lainnya hanya agar anaknya masuk sekoah favorit.

" Kalau menurut saya kita harus tegas, ini sudah maladministrasi, adalah soal norma, masa anak-anak diajarkan cara begitu (manipulasi data), kalau saya ingin ada cara yang tegas " ucapnya.

Bima Arya meminta calon peserta yang memanipulasi data alamat agar didiskualifikasi. " Saya minta (calon siswa) ini harus digugurkan, nanti kita lihat secara administratif, minimal didiskualifikasi. Kita akan rekomendasikan ke Pemprov Jabar untuk didiskualifikasi "  pungkasnya Bima (**/AM)

Sumber : Detik.com



Share on Social Media