Nasional , News

Peresmian Patung Jenderal Sudirman, Menhan Prabowo Subianto Wakili Presiden Jokowi

Juliadi | Senin 11 Nov 2019 17:08 WIB | 3113



Istimewah


MATAKEPRI.COM, Sleman - Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Prabowo Subianto menghadiri peresmian patung Panglima besar Jenderal Sudirman di Jalan Ringroad Barat, Dusun Turusan, Desa Banyuraden, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman. Kedatangan Prabowo untuk memenuhi undangan mantan Kepala BIN, Jenderal (Purn) TNI, Hendropriyono.


Prabowo mengaku ia mewakili Presiden Jokowi yang berhalangan hadir.


Prabowo mengenakan kemeja lengan pendek warna cream, celana kain cokelat tua dan peci hitam, Prabowo datang ke lokasi acara. Sesampainya di lokasi Prabowo langsung disambut oleh Hendropriyono, selaku tuan rumah.


Hadir pula dalam acara tersebut, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Andika Perkasa, mantan Ketum PP Muhammadiyah, Buya Syafii Ma'arif, mantan Kepala BIN, Jenderal (Purn) TNI, Hendropriyono dan Rektor UGM, Panut Mulyono.


Prabowo mengaku ia mewakili Presiden Jokowi yang berhalangan hadir.


"Dalam hal ini (kedatangannya dalam peresmian patung) karena dapat tugas dari Pak Presiden (Jokowi) untuk mewakili beliau," kata Prabowo saat memberikan sambutan pada peresmian patung Panglima besar Jenderal Besar Sudirman di Jalan Ringroad Barat, Dusun Turusan, Desa Banyuraden, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Minggu (10/11/2019) malam.


"Hendaknya beliau hadir, tapi karena ada acara yang tidak dapat beliau tinggalkan, saya ditugaskan, dan ini merupakan kehormatan besar bagi saya," sambungnya.


Ia menilai pembangunan patung yang diinisiasi oleh mantan Kepala BIN, Jenderal (Purn) TNI, AM Hendropriyono adalah perwujudan sebuah bangsa yang besar. Mengingat bangsa yang besar adala bangsa yang bisa menghormati pahlawannya, seperti halnya Pangloma Besar Jenderal Sudirman.


"Di negara lain, 'old soldier never die, they just fade away', tapi di Indonesia, 'old soldier never die and they never fade away'. Selain itu, contoh teladan yang diberikan Jenderal Besar Sudirman adalah sangat-sangat luar biasa dan layak dijadikan suri tauladan bagi generasi penerusnya," katanya.


Sementara itu, mantan Kepala BIN, Jenderal (Purn) TNI, AM Hendropriyono mengatakan, bahwa Presiden Jokowi seharusnya datang untuk meresmikan patung Jenderal Besar Sudirman. Namun, Presiden berhalangan hadir hari ini.


"Ini hari saya ambil waktu, ketika saya sampaikan, Presiden RI sangat sibuk dan minta supaya tanggal 9 (November) saja, tapi kan perangnya 10 November. Untuk itu mewakili Presiden, Pak Menteri Pertahanan datang dan saya sangat senang sekali karena sangat tepat," ucapnya.


Menyoal alasan pendirian patung Jenderal Besar Sudirman, Hendropriyono mengaku hal tersebut berdasar semangat Sudirman yang bangkit dari sakitnya saat mengetahui lapangan udara Maguwo diserang Belanda.


"Jenderal Sudirman saat itu sakit dan serangan itu memberi dia energi, bangkit, lalu ke Istana untuk menghadap presiden dan meminta izin melawan. Karena Yogyakarta saat itu Ibukota negara," katanya.


"Kemudian Jenderal Besar Sudirman ke daerah gerilya untuk menerobos tempat musuh dan merebut kembali (wilayah) Yogyakarta," sambungnya.


Terkait lokasi pendirian patung Jenderal Besar Sudirman, Hendropriyono menyebut lokasi ini menjadi titik di mana intelijen memantau pergerakan Belanda saat berada di Yogyakarta.


"Kalau lihat pergerakan ke arah timur, tempat ini adalah arah sebaliknya. Kalau kita lihat taktik militer 'stay behind the agent' maka tempat ini adalah tempat paling ideal bagi inteljen untuk bermukim dan mengintip Yogyakarta, dari sini apa yang dilakukan Belanda selama menduduki Yogyakarta bisa terpantau," ucapnya.


"Karena itu, tempat ini untuk mengingat, karena tanpa Pak Sudirman mungkin saya tidak ada di sini, karena itulah kita bertekad untuk membuat patung pak Sudirman tidak dalam keadaan sakit, tapi saat bangkit dari sakitnya dengan energi menggelora sembari menunjuk ke atas," imbuhnya.


Hendropriyono menambahkan, bahwa selain terdapat patung Jenderal Besar Sudirman, di tempat tersebut juga dapat menjadi tempat pembelajaran generasi muda akan semangat nasionalisme.


"Ini tetenger (penanda) bahwa kita ingat pahlawan Sudirman. Lalu tempat ini juga menjadi prospek pembelajaran nasionalisme dan patriotisme bagu generasi muda, karena mereka bisa datang untuk melihat bisa membaca kata-kata bijak di patung serta di dalam (rumah joglo) ada buku-buku (tentang nasionalisme)," katanya. (***)


Sumber : Detik.com 



Share on Social Media