Batam

Mesin Sedot Pasir Diamankan Lanud Hang Nadim dan Ditpam BP Batam di KKOP Bandara Hang Nadim

Juliadi | Rabu 17 Feb 2021 17:17 WIB | 1928

BP Batam
TNI/Polri
Lanud



MATAKEPRI.COM BATAM -- Personel Pangkalan TNI AU (Lanud) Hang Nadim dan Direktorat Pengamanan (Ditpam) Badan Pengusahaan (BP) Batam melakukan penertiban penambangan pasir ilegal di Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP) bandara Hang Nadim masih berlangsung.


Komandan Lanud (Danlanud) Hang Nadim Batam Letkol Pnb Iwan Setiawan, S.A.P melalui Kepala Dinas Operasi (Kadisops) Lanud Hang Nadim Mayor Lek Wardoyo mengatakan, operasi dan penertiban kali ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan Patroli KKOP yang dilaksanakan kemarin dengan menyita beberapa puluh ekor babi yang sengaja dipelihara oleh masyarakat untuk keperluan komersial tanpa memikirkan keselamatan operasi penerbangan.


"Kegiatan patroli gabungan antara Lanud Hang Nadim dan Ditpam BP Batam seperti ini akan terus dilaksanakan hingga semuanya benar-benar bersih dan tertib hingga radius 15 Km dari tepi landasan sesuai dengan aturan undang-undang yang berlaku yaitu UU Penerbangan nomor 01 tahun 2009," ujar Wardoyo, Rabu (17/2/2021). 


Lanjut dikatakan Wardoyo, tindakan tegas yang dilakukan Lanud Hang Nadim dan Ditpam BP Batam yakni, berupa penyitaan 6 unit mesin sedot pasir dan berbagai peralatan pendukung penambangan pasir liar. 


Sementara itu, ditempat yang sama, Kasi Patroli Keamanan Bandara dan Hutan Ditpam BP Batam Wilem Sumanto, menambahkan, penertiban ini dilakukan kerena kegiatan penambangan pasir semankin mengancam keselamatan penerbangan. 


"Himbauan berupa surat edaran sudah kami layangkan beberapa kali," ucap Wilem. 


“Titik tambang pasir ilegal di kawasan penerbangam Bandara ini lumayan banyak, sebagian sudah ditinggalkan oleh pemiliknya, namun ada juga sebagian masih beroperasi,” tambah Wilem.


Dikatakan Wilem, aktifitas tambang pasir kawasan tersebut sudah cukup lama dan bahkan ada beberapa tempat yang sudah menjadi kubangan dan dikwatirkan kubangan tersebut akan menjadi ekosistem baru bagi ikan dan mengundang elang untuk berburu ikan di tempat tersebut. 


"Keberadaan burung elang itulah yang menjadi ancaman bagi keselamatan penerbangan di Bandara Hang Nadim ini," pungkas Wilem.


Menurut Wilem, pelaku Penambang pasir ilegal tersebut sudah melarikan diri ke Hutan. (r/Adi) 



Share on Social Media