Batam, News, Politik, Kepri

Lahan Fasum Dijadikan Ruko, Warga Centre Point dan Golden Land Mengadu ke Tan A Tie

Egi | Senin 17 Oct 2022 10:35 WIB | 1122

DPRD


Warga di perumahan Golden Land sampaikan aspirasi kepada Tan A Tie (foto:Egi)


MATAKEPRI.COM BATAM -- Warga di perumahan Centre Point dan Golden Land Batam Center sampaikan aspirasi kepada Anggota Komisi 1 DPRD Kota Batam pada Sabtu (15/10/2022). 


Ketua RW 13 Perumahan Golden Land Batam Center Kota Batam Marwan mengatakan, banyak yang disampaikan warga dalam reses Tan A Tie diantaranya yaitu terkait surat menyurat dan insfrastruktur.


"Terkait surat menyurat yang disampaikan warga terdapat banyak kendala namun nanti akan dibantu oleh Tan A Tie untuk menyelesaikannya agar warga tyang melakukan pengurusan tidak ada kendala maupun syarat yang kurang," ujar Marwan. 


Selanjutnya warga juga menyampaikan terkait perbaikan jalan di perumahan Golden Land. 


"Di perumahan kami ini jalannya rata-rata lebar, jadi saat kami ajukan ke BSDK, cuma lebar 4 meter dikali 145 meter yang bisa, namun jalan-jalan di perumahan kita ini ada lebarnya dari 8 meter, bahkan ada yang sampai 12 meter," ungkapnya. 


Selain itu, juga menyampaikan terkait drainase air, diperumahan ini juga s ering terjadi banjir. 


"Terkait drainase juga kita sudah sampaikan, kita berharap mudah-mudahan di tahun 2024 mendatang semuanya dapat diselesaikan oleh Anggota DPRD Batam Tan A Tie," imbuhnya. 




Ditempat yang sama, Tan A Tie dari fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Batam mengatakan, di dalam reses yang dilaksanakan di perumahan Golden Land dan Central Point warga sampaikan terkait fasum. 


"Perusahaan developer disetiap perumahan tersebut belum serah terimakan fasum tersebut kepada warga," kata Tan A Tie. 


Lanjutnya, warga juga menyampaikan, lahan yang seharusnya dijadikan untuk fasum namun developer menjadikan lahan tersebut untuk ruko-ruko. 


"Warga di perumahan tersebut belum ada fasum. Jangan lahan yang digunakan untuk fasum dijadikan sebagai ruko-ruko. Itu hak warga di perumahan. Jangan untuk keuntungan, perusahaan developer korbankan warga," ungkapnya. 


"Kita akan minta kepada developer untuk tinjau kembali perumahan yang belum ada fasumnya," Tambahnya. 


Selsin itu warga juga keluhkan sering terjadi banjir diperumahannya. Dikarenakan gorong-gorong yang kecil. 


"Di perumahan ini sering banjir, karena gorong-gorong. Nanti akan kita usulkan di pokir tahun 2024," pungkasnya (Egi




Share on Social Media