News

Salut ! Pria ini Rakit Pesawat dari barang rongsokan

| Senin 12 Jun 2017 09:09 WIB | 2780




MATAKEPRI.COM - Masih banyak orang yang belum pernah merasakan traveling naik pesawat. Seorang pria di Kamboja pun sampai membuat pesawat sendiri hanya dari nonton video Youtube.

Paen Long (30), adalah nama pria asal Kamboja tersebut. Kisah Paen dan mimpinya membangun sebuah pesawat terbang, layak untuk Anda simak.

Dilansir detikTravel dari BBC, Senin (12/6/2017), kisah Paen bermula sekitar 3 tahun yang lalu. Saat itu, sebelum tidur Paen selalu menyempatkan waktu berjam-jam untuk nonton video Youtube.

Alih-alih nonton video musik atau drama Korea, Paen malah nonton semua video yang berhubungan dengan pesawat terbang. Dari video lepas landas dan mendaratnya pesawat, simulasi penerbangan, sampai tur virtual di dalam pabrik-pabrik pesawat terbang, dia tonton semua.

"Awalnya, saya mengetikkan kata 'Jet' di Youtube. Saya selalu bermimpi tentang pesawat terbang setiap malam. Saya selalu ingin punya pesawat sendiri," kenang Paen.

Paen Long bermimpi punya pesawat sejak kecil (EFE/Youtube)Paen Long bermimpi punya pesawat sejak kecil (EFE/Youtube)


Lahir dari 6 bersaudara keluarga petani, Paen memang tidak pernah merasakan rasanya terbang naik pesawat. Konflik dengan Khmer Merah yang berlarut-larut membuat kehidupannya di Kamboja morat-marit. Kondisi ekonomi yang sulit juga membuat Paen drop out dari sekolah, dan memilih untuk belajar menjadi montir.

Di usia 6 tahun, Paen Long mulai tergila-gila dengan pesawat terbang. Itu setelah untuk pertama kalinya, dia melihat sebuah helikopter terbang di atas kepalanya. Saat itulah Paen bertekad, satu saat nanti dia akan punya pesawat sendiri.

Sampai akhirnya tahun lalu, keinginan Paen Long mulai terealisasi. Sedikit demi sedikit, Paen menggunakan uang tabungannya untuk merakit sendiri pesawat terbangnya. Paen melakukan aktivitas itu di bengkelnya yang berada di Prey Chhor, Provinsi Prey Veng, sekitar 2,5 jam perjalanan darat dari Phnom Penh, ibu kota Kamboja.

"Saya mulai membangun pesawat saya sendiri, membuatnya secara sembunyi-sembunyi. Saya takut orang-orang akan menertawakan saya, jadi kadang-kadang saya bekerja sampai larut malam hanya demi pesawat ini," ungkap Paen Long.

Komponen pesawat buatan Long terbuat dari barang-barang bekas (Holly Robertson/BBC)Komponen pesawat buatan Long terbuat dari barang-barang bekas (Holly Robertson/BBC)

Karena desain helikopter terlalu sulit daripada pesawat terbang biasa, akhirnya Paen Long menjadikan pesawat tempur Jepang yang digunakan di Perang Dunia Kedua sebagai inspirasinya. Pesawat karya Paen Long ini hanya punya satu tempat duduk untuk pilot, dan punya rentang sayap sepanjang 5,5 meter.

Hampir semua bahan-bahan yang dirakit Paen Long menjadi pesawat terbang berasal dari barang-barang rongsokan atau barang daur ulang. Kursi pilotnya terbuat dari kursi plastik yang kakinya dipotong, control panel pesawatnya dari dashboard mobil bekas, dan bodi pesawatnya sendiri dari bekas kontainer gas.

Meski tersusun dari barang-barang 'sampah', tapi nyatanya pesawat rakitan Paen Long ini bisa terbang dan sudah pernah diuji coba lho traveler! Uji coba terbang pesawat ini dilakukan Paen Long pada Rabu (8/3) silam.

Dengan dibantu 3 orang tetangga, Paen Long mendorong pesawat rakitannya menuju ke 'landasan pacu', berupa tanah lapang di dekat sawah di desanya. 200-300 Orang warga desa Paen Long berkerumun menyaksikan 'sejarah' itu tercipta.

Mengenakan helm sepeda motor, satu-satunya alat pengaman yang dia kenakan saat itu, Paen Long berhasil memacu mesin pesawat sampai kecepatan yang dibutuhkan untuk membuatnya terbang. Pesawat pun sempat mengudara setinggi 50 meter, sebelum akhirnya jatuh menghujam ke bumi.

Meski kerap dicibir, Paen Long tetap jalan terus (Holly Robertson/BBC)Meski kerap dicibir, Paen Long tetap jalan terus (Holly Robertson/BBC)


Sayang, bukannya sambutan meriah dan pujian yang diterima Paen Long, melainkan tawa serta cemoohan yang dia terima dari tetangga desanya.

"Saya berdiri di sana dan menangis. Rasanya sangat emosional, karena aku tidak bisa menerima semua yang mereka katakan padaku," ucap Paen Long.

Tidak sedikit dana yang sudah dikeluarkan Paen Long untuk mewujudkan mimpinya. Untuk satu pesawat yang dirakitnya, Paen Long menghabiskan kurang lebih US$ 10 ribu (setara Rp 133 juta).

Bukan jumlah yang sedikit, karena UMR warga Kamboja hanya sekitar US$ 153 (setara Rp 2 juta) per bulannya, termasuk juga penghasilan Paen Long.

"Saya tidak pernah berpikir untuk menghabiskan uang untuk hal lain. Saya tidak pernah menyesal menghabiskan semua uang saya untuk hal ini," tegas Long.

Istri Paen Long, bernama Hing Muoyheng. Pasangan ini dikaruniai 2 orang anak (Holly Robertson/BBC)Istri Paen Long, bernama Hing Muoyheng. Pasangan ini dikaruniai 2 orang anak (Holly Robertson/BBC)


Sang Istri, Hing Muoyheng (29) pun tak kuasa mencegah keinginan suaminya itu. Hing sudah memperingatkan suaminya beberapa kali karena takut terjadi hal yang tidak-tidak, tetapi Paen Long tetap bersikeras dengan keinginannya. Hing pun mau tidak mau memberikan dukungannnya.

Meski sempat gagal, tetapi Paen Long tetap bertekad untuk mewujudkan mimpinya. Dia berjanji untuk kembali dengan proyek yang baru. Saat ini Paen Long sedang mendesain pesawat amfibi, yang dia percaya bisa mengudara lebih tinggi dari sebelumnya, karena bobotnya lebih ringan.

Paen Long bahkan sudah berencana untuk melakukan tes terbang di atas permukaan air terhadap pesawat amfibinya bulan Juli nanti. Semoga sukses Long. (***)


Share on Social Media