Lingga

Alamak... Permasalahan Utang Musda KNPI II Lingga di Benan Rencananya Dipolisikan

| Selasa 11 Jul 2017 16:44 WIB | 2960



Kesuksesan Musda KNPI II Lingga menyisakan utang


Pengakuan Ketua KNPI Dana Diserahkan ke Ketua Demisioner

MATAKEPRI.COM, Lingga - Setelah hampir setahun menunggu, Syahlan, satu dari koordinator yang dipercaya memegang kegiatan MUSDA KNPI II beberapa bulan lalu di Desa Benan habis kesabaran. Untuk itu, warga Desa Benan ini berencana untuk melaporkan masalaha ini ke pihak kepolisian.

Menurut Syahlan, dari utang panitia Musda KNPI II Lingga di Desa Benan tersebut sudah berbelit-belit. Soalnya, Ketua KNPI Lingga terpilih, Safar sudah menyerahkan sejumlah dana kepada ketua demisioner, Erwan Bachrin. Namun yang pasti, puluhan juta masih dari kegiatan tersebut masih belum dibayarkan hingga kini.

"Saya mau laporkan masalah (utang) ini ke Polres Lingga," ujar Syahlan yang sudah tidak tahan dengan janji manis untuk menyelesaikan masalah ini, Rabu (11/7/2017).

Untuk diketahui, kegiatan musyawarah daerah (Musda) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) II Lingga yang dilaksanakan di Desa Benan beberapa bulan lalu berjalan dengan baik. Hanya saja, ditengah kemeriahan kegiatan tersebut, panitia meninggalkan utang.

"Sejauh ini, sisa utang dari kegiatan belum diselesaikan," ujar Syahlan, satu dari beberapa koordinator yang dipercaya memegang kegiatan Musda KNPI II beberapa bulan lalu di Desa Benan saat dihubungi via seluler.

Dijelaskannya, besarnya nilai utang yang belum diselesaikan tersebut yakni sebesar Rp37.727.000. Padahal, angka itu merupakan jumlah tagihan yang wajib dibayarkan, setelah tertunda selama hampir satu tahun sejak kegiatan selesai dilaksanakan dengan sukses.

Akibat dari belum diselesaikan kewajiban tersebut, katanya, tidak hanya berdampak terhadap dirinya saja. Bahkan, tambahnya, warga yang turut serta menyukseskan kegiatan dengan menyediakan konsumsi juga turut merasakan dampaknya. 

"Bagi ibu-ibu  yang sudah bersusah payah menyediakan konsumsi demi kelancaran dan kesuksesan acara musda, tetapi hasil keringat mereka tidak dibayarkan speserpun," ujarnya. (bran)



Share on Social Media