Batam

Demi Emas, Khairir Tega Menusuk Berkali-kali Lia Astuti Dengan Pisau

Juliadi | Jumat 02 Feb 2018 20:54 WIB | 3056



Terdakwa Khairir saat di bawa kembali ke tahanan, Jumat (2/2/2018)


MATAKEPRI.COM, Batam - Perampokan di serta pembunuhan  kini menjalankan Sidang pertama, Jumat (2/2/2018) yang di lakukan terdakwa Khairir Bin Suheril dengan korban Lia Astuti di Perumahan Taman Harapan Indah Blok I No.01 Kecamatan Bengkong, Sabtu (26/8/2017) yang lalu sekira pukul 22. 30 WIB. 

Sabtu (26/8/2017) sekira pukul 15.30 wib terdakwa Khairir sampai dirumah korban Lia Astuti dan bertemu dengan korban Lia Astuti, terdakwa berpura-pura mengatakan ke pada korban "buk istri saya sakit  ga tau kenapa dia sering sebut nama ibu" , dan korban berkata "jadi gimana?" dan oleh terdakwa mengatakan "cobalah ibu minta air penawar entah apalah bu" , mendengar hal tersebut oleh korban mengatakan "ayolah kita kerumah Pak Ustad", dan pada saat pembicaraan tersebut terdakwa memperhatikan perhiasan yang dipakai korban Lia Astuti.

pukul 15.45 wib terdakwa Khairir bersama dengan korban Lia Astuti pergi kerumah Pak Ustad yaitu saksi Zarwiyah Bin Salmawi yang bersebelahan dengan rumah korban . Sesampainya dirumah saksi Zarwiyah Bin Salmawi  korban Lia Astuti menceritakan permintaan terdakwa , sehingga saksi Zarwiyah Bin Salmawi kedalam rumah mengambil air , selanjutnya memberikan air tersebut kepada korban Lia Astuti agar membacakan ayat-ayat Alqur’an yang dihembuskan ke air yang diberi saksi Zarwiyah Bin Salmawi dan oleh saksi Zarwiyah Bin Salmawi mengatakan nanti kalau sudah sampai ketujuan airnya diminumkan ke istri terdakwa dan sisanya untuk mencuci muka.

Bahwa setelah menerima air tersebut s

Pukul 15.50 wib terdakwa bersama dengan korban Lia Astuti pamit dari rumah saksi Zarwiyah Binti Samarinda. 

selanjutnya terdakwa berjalan kearah pos security yang berada digerbang depan perumahan Taman Harapan Indah ,  diikuti korban Lia Astuti yang hendak  kewarung yang berada didekat pos security. Sesampainya di pos Security terdakwa mengobrol dengan penjaga dan beberapa saat kemudian terdakwa mengatakan "saya mau pulang" dan oleh security tersebut menjawab "nantilah kita makan –makan dulu disitu ada acara." 

Pukul 16.03 wib terdakwa bersama dengan security pergi menuju ketempat taman yang ada acara pembagian hadiah HUT RI dikomplek tersebut , dan pada saat itu terdakwa melihat korban Lia Astuti sedang duduk dibangku ayunan disebelah tempat acara , dan tidak berapa lama kemudian security mengajak terdakwa makan akan, akan tetapi terdakwa tidak mau dengan alasan mau menemui teman didepan gerbang komplek perumahan tersebut.

Pukul 19.30 wib terdakwa berjalan menuju arah rumah korban Lia Astuti dan melihat korban Lia Astuti masih berada diacara tersebut, sesampainya didepan rumah korban Lia Astuti , terdakwa melihat situasi tempat acara tersebut , setelah itu terdakwa gerjalan kesamping rumah korban Lia Astuti dan melihat tidak ada orang. 

Pukul 20.20 wib terdakwa melompat pagar batu kolam yang berada disamping rumah kiri korban , setelah berada didalam pekarangan rumah korban Lia Astuti terdakwa mencari tempat persembunyian yang aman dan memilih sembunyi dibalik tong biru yang ada didekat pintu samping rumah korban dari pukul 20.30 wib sampai dengan pukul 22.20 wib , dengan posisi terdakwa sudah mengeluarkan pisau dari tas sandang yang dibawa terdakwa , kemudian terdakwa meletakkan tas yang dibawanya dibelakang tong warna bitu. Sambil bersembunyi terdakwa melihat korban Lia Astuti masuk kepekarangan rumahnya melalui pintu pagar samping dan melihat korban mengeluarkan kunci rumah .

Saat korban Lia Astuti mengeluarkan kunci rumah dengan posisi membelakangi terdakwa langsung menodongkan pisau yang dibawanya tersebut kearah korban Lia Astuti sambil membungkam mulut korban Lia Astuti dengan tangan kiri dan menempelkan piasu diatas pinggang belakang sebelah kanan korban sambil mengatakan "berikan emasmu" , kemudian korban Lia Astuti menoleh kekiri sambil berteriak "tolong-tolong, tolong-tolong".

Dikarenakan korban Lia Astuti berteriak terdakwa langsung menusukkan pisau yang dibawanya diatas pinggang kanan belakang korban Lia Astuti sebanyak 1 (satu) kali dengan kedalaman kurang lebih setengah panjang mata pisau , sehingga korban Lia Astuti terjatuh dengan posisi terlentang miring didepan pintu samping rumahnya, akan tetapi korban Lia Astuti masih berteriak dengan mengatakan tolong-tolong , sehingga terdakwa kembali menusukkan pisau yang dipegangnya tersebut kebahagian perut kanan korban Lia Astuti sebanyak 1(satu) kali .

Saat terdakwa menusuk korban  tiba-tiba dari arah luar pagar saksi Ilhami  mengatakan "ada apa buk" , ini pintunya terkunci dan oleh korban Lia Astuti kembali mengatakan Ilham "tolong". Mendengar perkataan korban Lia Astuti tersebut terdakwa kembali menusukkan pisau tersebut keperut bagian kiri korban Lia Astuti , dan pada saat itu saksi Ilhami  mengintip dari luar pagar , kemudian terdakwa kembali menusuk dada diri korban Lia Astuti . Mengetahui hal tersebut saksi Ilhami  memanjat pagar depan rumah korban Lia Astuti dan pada saat itu terdakwa masih kembali menusukkan pisau yang dipegangnya kebahagian badan korban.

Ketika saksi Ilhami  berada didalam pekarangan terdakwa menarik pisau yang tertancap pada dada kiri korban Lia Astuti dan mengancam saksi Ilhami  dengan mengarahkan pisau yang dipegangnya kearah saksi Ilhami  dengan mengatakan "mau apa kau, kemari kau," akan tetapi saksi Ilhami  dapat mengelak dan langsung menendang tangan terdakwa yang memegang pisau sehingga pisau tersebut lepas dari tangan terdakwa , sehingga terdakwa panik dan melarikan diri dengan memanjat pagar samping rumah korban Lia Astuti .

Saat terdakwa melarikan diri, saksi Ilhami mengejar terdakwa kearah belakang rumah korban Lia Astuti sambil  berteriak "tolong ini ibu Lia ditusuk orang." Sesampainya ditempat yang sepi dan gelap saksi Ilhami melihat terdakwa berhenti menunggu kedatangan saksi Ilhami akan tetapi karena saksi Ilhami tetap mendatangi  terdakwa akhirnya kembali melarikan diri dengan cara melompat kejurang dan pada saat itu saksi Ilhami mendengar pijakan kaki seperti suara pecahan beling yang terinjak , sehingga saksi Ilhami mengambil batu dan melempat kearah terdakwa.

Karena lokasi jurang sulit dilalui dan gelap saksi Ilhami memutuskan kembali kerumah untuk meminta pertolongan kepada warga dan bersama-sama kembali kelokasi jurang bersama warga dan security.

Sesampainya dilokasi jurang saksi Ilhami mengajak warga untuk turun kejurang mencari terdakwa akan tetapi tidak ada warga yang berani sehingga dengan memberanikan diri saksi Ilhami turun sendiri kejurang dan mengikuti jejak jalan yang dilalui terdakwa kearah tumpukan bak lori dan melihat terdakwa dengan posisi tertelungkup. Melihat hal tersebut saksi Ilhami langsung menginjak kepala terdakwa agar tidak melawan kemudian memukul wajah dan memukulkan kayu kekaki terdakwa sehingga pahami saat terdakwa tidak berdaya saksi Ilhami menyeret terdakwa kearah lapangan futsal sehingga dapat diamankan oleh pihak Kepolisian.

Luka tusuk yang di alami korban didada kanan dengan ukuran panjang 3 cm , lebar 1,5 cm , dalam 3.5 cm

Luka tusuk diperut dengan ukuran panjang 4 cm, lebar 1 cm, dalam 6 cm

Luka tusuk diketiak kiri dengan ukuran panjang 5 cm, lebar 1.5 cm, dalam 7 cm

Luka robek dijempol tangan kiri dengan ukuran panjang 5 cm ,lebar 1.5 cm, dalam 7 cm

Luka tusuk dipinggang kiri dengan ukuran panjang 4 cm, lebar 1 cm, dalam 2 cm.

Menurut kesimpulan, Luka tusuk dan robek tersebut diatas disebabkan oleh benturan keras dan benda tajam. (Juliadi)  



Share on Social Media