News
| Jumat 08 Sep 2017 15:29 WIB | 1509
MATAKEPRI.COM, PekanbaruĀ - Direktorat Reserse Narkotika dan Obat-Obatan
Kepolisian Daerah Riau mengamankan sekitar 8.000 butir pil ekstasi dan
sebanyak 3/4 kilogram sabu-sabu asal Malaysia yang dibawa dari Kabupaten
Bengkalis.
"Kita ikuti dari Bengkalis, dikejar sampai di Kabupaten Siak
dibuang di jalan jadi berserakan. Masih lari kencang, ngebut pakai
Minibus Avanza akhirnya ditangkap di Kabupaten Pelalawan," kata Direktur
Resnarkoba Polda Riau, Kombes Pol Hariono di Pekanbaru, Jumat.
Lebih rinci disampaikannya bahwa jumlah ekstasi perkiraannya
sekitar 9.000 butir. Namun karena jatuh berserakan dan banyak pecah,
maka ditaksir sebanyak 8.000 saja. Sedangkan sabu-sabu pertamanya 1 kg,
karena jatuh juga diperkirakan tinggal 3/4 kg saja.
Tersangka yang diamankan menurutnya ada satu orang berinisial RM
(40), satunya lagi mengaku hanya sopir. Penangkapan dilakukan kira-kira
pada Jumat dini hari (9/8) pukul 01.45 WIB di Jalan Lintas Sumatera,
Pelalawan.
Penangkapan ini juga bertepatan dengan kegiatan pelepasan dan
penyambutan Kepala Kepolisian Daerah Riau yang baru. Irjen Pol
Zulkarnain yang akan menjadi Kapolda Sumatera Selatan digantikan
Brigjend Pol Nandang yang sebelumnya merupakan Kapolda Sulawesi Barat.
Kapolda Riau yang baru, Brigjend Pol Nandang ketika ditanyakan hal
itu membenarkan sudah mendapat laporan dari Diresnarkoba. Diapun dalam
arahannya menyampaikan akan memprioritaskan pemberantasan narkoba
semaksimal mungkin.
Seperti yang dilansir oleh antaranews, Hal tersebut dikarenakan posisi Riau yang strategis berbatasan laut
dengan negara tetangga. Geografis tersebut membuat Riau menjadi rawan
akan masuknya barang ilegal termasuk narkoba terutama yang telah
diungkap banyak berasal dari Malaysia.
"Di Malaysia dihukum gantung, tapi ke sini masuknya berkilo-kilo.
Satuan Polisi Air harus benar-benar patroli. Kalau siang patroli, yang
menyelundupnya malam, kapan bertemunya polisi sama penjahat,"ujarnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, polisi harus punya deteksi dini dan
intelijen yang tahu kapan saatnya kejahatan dilakukan. Terlebih lagi
yang namanya penyelundup akan gunakan beragam cara untuk mengelabui
petugas.***